Utak-Atik Jadwal Paruh Kedua Formula 1 2021
Orotitas Formula 1 masih bekerja keras untuk menyusul jadwal paruh kedua musim ini menyusul banyaknya seri yang dibatalkan.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Akhir tahun lalu, sebelum dimulainya Kejuaraan Dunia Formula 1 2021, Presiden dan CEO Formula One Group Stefano Domenicali sangat optimistis mampu menggelar 23 balapan pada musim ini.
Namun, pandemi Covid-19 yang belum berakhir, dan bahkan justru mengganas di beberapa negara di luar Eropa, kembali membuat sejumlah balapan dibatalkan.
Dimulai dari GP Kanada (seharusnya digelar 13 Juni) yang dibatalkan pada 28 April lalu, untuk kali kedua setelah tahun lalu. Akibat pembatalan ini, GP Prancis dimajukan dan Austria kembali menggelar GP Styria seperti tahun lalu.
Pembatalan kedua dilakukan oleh otoritas GP Singapura (dijadwalkan 3 Oktober) pada 4 Juni lalu karena alasan keselamatan dan kekhawatiran problem logistik terkait pandemi. GP Turki akhirnya dipilih menggantikan Singapura pada 3 Oktober nanti.
Terakhir, awal bulan ini, otoritas GP Australia (21 November) meminta pembatalan, juga untuk tahun kedua beruntun, dengan alasan vaksinasi yang belum merata dan larangan perjalanan di Victoria, lokasi Albert Park Circuit, Melbourne.
Otoritas F1 kian pusing karena kondisi beberapa lokasi lomba di paruh kedua F1 2021 ini juga masih tanda tanya. Jepang misalnya.
Dibatalkannya Kejuaraan Dunia Balap Mobil Ketahanan (WEC) di Fuji Speedway dan MotoGP di Motegi membuat F1 GP Jepang di Suzuka, juga terancam. Otoritas F1 saat ini masih menunggu klarifikasi dari Jepang dengan tenggat hingga 10 Agustus mendatang.
Jika akhirnya dibatalkan, otoritas Formula 1 bakal menyiapkan balapan kedua di Austin, Texas, Amerika Serikat, yang akan berlangsung satu pekan lebih cepat sebelum jadwal asli GP Jepang, 24 Oktober.
Problem dilematis berikutnya adalah GP Brasil yang sedianya dijadwalkan berlangsung pada 7 November. Baik otoritas F1 maupun promotor lokal sama-sama menginginkan balapan di Sirkuit Interlagos berlangsung sesuai jadwal.
Masalahnya, jika GP Brasil jadi digelar tepat waktu, tim-tim harus menjalani karantina 14 hari saat tiba di markas mereka atau negara-negara di Eropa.
Untuk menghindari karantina saat kembali ke Eropa, GP Brasil akan lebih baik jika dimundurkan sepekan menjadi 14 November. Dengan begitu, tim-tim F1 bisa langsung terbang ke Timur Tengah untuk turun di balapan pengganti GP Australia.
Timur Tengah kemungkinan akan dipilih karena memiliki aturan pembatasan perjalanan tidak terlalu ketat. Bahrain (foto utama) dan Qatar paling realistis dipilih untuk pengganti Australia.
Setelah itu, dua balapan terakhir, Arab Saudi (5 Desember) dan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (12 Desember), diyakini tidak akan bermasalah.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments