Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Valtteri Bottas Bayar Mahal Insiden GP Hungaria

Valtteri Bottas telah membayar mahal atas tabrakan beruntun yang dipicunya dalam GP Hungaria. Gegara penalti lima grid, pembalap Mercedes itu pulang dengan tangan hampa dari GP Belgia.

Valtteri Bottas, Mercedes W12

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Pria Finlandia tersebut menciptakan kekisruhan pada lap pertama di Hungaroring, 1 Agustus silam. Beberapa mobil lawan pun rusak akibat ulahnya.

Ia pun dihukum mundur lima grid pada lomba berikutnya, yakni GP Belgia. Saat kualifikasi, ia hanya finis di urutan kedelapan sehingga memulai balapan dari posisi 12.

Malang tak dapat ditolak. Hujan deras menimbulkan parade mobil di belakang Safety Car dan lomba dihentikan saat baru berlangsung tiga lap. Tentu saja, ia tak bisa mencuri satu poin pun.

Bottas pun mengungkapkan bahwa itu hukuman paling mahal yang didapatkannya musim ini.

“Saya kira penalti grid sudah terbayar hari ini. Setidaknya, kami menjalani penalti akhir pekan ini dan sudah selesai. Jadi akan menyenangkan memulai akhir pekan depan dengan catatan bersih,” ujarnya.

“Kondisi tidak bisa balapan hari ini. Pada Tikungan 5 dan trek lurus, visibilitas sangat buruk. Saya tidak bisa melihat apa pun di posisi saya. Jadi tidak mungkin balapan,” ia melanjutkan.

“Tidak ada peningkatan sedikit pun dalam lap-lap yang kami jalani. Apakah itu balapan? Apa pantas dapat poin? Terus terang, dari sisi saya, saya keluar dari ambang batas poin dan saya tidak punya kesempatan untuk mencari poin.

“Saya tidak berpikir itu sebuah balapan. Tapi, situasi itu yang kami hadapi. Jelas bahwa Formula 1 harus mengambil keputusan sulit.”

Pilot, yang masa depannya dengan Mercedes dipenuhi tanda tanya tersebut, menjelaskan keterbatasan jarak pandang. Situasinya tetap sama sebelum jeda tiga jam maupun setelah mengelilingi trek, sebelum Red Flag.

Baca Juga:

“Tidak, meski antara lap pertama yang kami lakukan di episode terakhir dan putaran terakhir, kondisinya sama saja. Mungkin lebih banyak waktu pada sesi kedua,” Bottas mengisahkan.

Mercedes memodifikasi mobil sehingga downforce lebih rendah dan itu akan membuat mereka kencang di lintasan lurus. Sayangnya, trik itu tak bisa diaplikasikan.

“Ketika balapan dimulai, ya, itu akan sulit. Level downforce yang dipilih pada Sabtu tidak ideal dengan kondisi ini,” ucapnya.

“Tapi karena penalti grid dan kualifikasi buruk, saya di luar 10 besar dan tidak dapat berkompetisi untuk poin. Visibilitas sangat rendah hari ini. Sangat berbahaya balapan dalam kondisi ini.”

Penantian tiga jam sungguh membosankan sekaligus menyulitkan saat harus menjaga konsentrasi.

“Ya, rasanya aneh karena Anda harus tetap fokus dan siap. Tapi di saat yang sama, Anda harus terus akhir selama tiga jam penuh. Saya mencoba bersantai dan itu baik-baik saja. Saya pun melihat situasi sambil berbicara dengan para engineer,” ujarnya.

Bottas ingin melupakan mimpi buruk di Spa-Francorchamps dan menatap GP Belanda. Ia sudah memperkirakan situasi saat balapan.

“Itu adalah trek bagus dan menyalip mungkin tak mudah, tapi itu tampak menyenangkan. Ada beberapa tikungan sangat cepat dan tentu saja, atmosfernya akan bagus. Saya kira cuaca bagus, setidaknya sekarang," Bottas mengungkapkan.

Valtteri Bottas, Mercedes W12

Valtteri Bottas, Mercedes W12

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Balapan Indoor Solusi Tunggal F1 Saat Cuaca Buruk
Artikel berikutnya Pengemudi Safety Car F1 Buka Suara soal GP Belgia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia