Valtteri Bottas Belum Capai Tujuan bersama Mercedes
Tak bisa merebut juara dunia menjadi kegagalan terbesar Valtteri Bottas bersama Mercedes. Kendati demikian, ia merasa apa yang telah didapatkanya sangat membanggakan.
Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images
Bottas bergabung bersama Mercedes pada 2017, menggantikan Nico Rosberg yang memutuskan pensiun usai meraih gelar Formula 1 pertamanya.
Sejak saat itu, Bottas membantu Mercedes memenangi lima gelar konstruktor, dua kali runner-up dan dua kali menempati posisi ketiga dalam klasemen akhir.
Mulai tahun depan, pembalap asal Finlandia itu akan memperkuat Alfa Romeo. Rasanya sulit untuk memperjuangkan titel ke depannya, jika melihat performa tim Swiss tersebut beberapa tahun terakhir.
Berbicara kepada New York Times, Bottas mengungkapkan penyesalan terbesarnya ketika bersama Mercedes.
“Saya telah belajar bahwa olahraga ini sebenarnya lebih banyak mengenai kekuatan mental. Jika Anda membandingkannya secara mental dan fisik, saya pikir olahraga ini lebih ke sisi mental,” kata Bottas.
“Ketika saya melihat kembali waktu saya di Mercedes, saya merasa gagal karena tidak menjadi juara dunia. Tapi, saya mencoba semua yang saya bisa.
“Jika saya bisa mengulang waktu dan menghidupkan kembali semua momen ini, saya akan tetap melakukan yang terbaik dengan cara sama.
“Saya masih berpikir positif, saya harus terus memikirkan banyak poin yang telah kami menangi bersama dan juga gelar tim.”
Valtteri Bottas juga mengatakan menjadi rekan setim Lewis Hamilton merupakan keuntungan besar baginya. Ia bisa belajar lebih banyak dan meningkatkan kemampuannya.
Beberapa kali bertarung ketat dengan pria 36 tahun tersebut juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bottas, karena itu menandakan levelnya yang semakin meningkat.
“Saya memainkan peran yang sangat baik bersama Lewis, saya telah memenangi sejumlah balapan, saya telah mendapatkan banyak pole position, jadi saya harus membawa semua hal bagus bersama saya,” ujarnya.
“Jadi, ketika saya melihat ke belakang, saya mencapai sesuatu, tetapi saya tidak mendapatkan trofi emas yang pernah saya katakan ketika saya berusia enam tahun. Tapi, apa yang telah saya dapatkan sejauh ini tidak terlalu buruk.”
Dalam beberapa situasi, Valtteri Bottas terlihat dirugikan oleh Mercedes demi memberi keuntungan pada Lewis Hamilton. Tapi, ia menegaskan tim sangat adil dan memberinya kesempatan yang sama untuk menjadi juara dunia.
“Semuanya berjalan setara sejak awal musim hingga pertengahan musim. Jika ada selisih poin, maka secara alami, orang-orang di tim mulai berpikir bahwa pembalap yang akan memperebutkan gelar dan yang lainnya tidak,” Bottas melanjutkan.
“Ini secara tidak sadar dapat memengaruhi perilaku dan pengambilan keputusan beberapa orang.”
Ketika ditanya tentang memilih Alfa Romeo, ia mengatakan, “Sejujurnya saya bertanya pada diri sendiri, apakah saya ingin melakukan ini atau haruskah saya melakukan sesuatu yang lain?
“Saya tidak pernah serius mempertimbangkan untuk meninggalkan Formula 1 karena dalam diri saya, saya masih mencintai Formula 1, bertarung dan banyak hal tentangnya.”
Valtteri Bottas, Mercedes W12, Esteban Ocon, Alpine A521, Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments