Valtteri Bottas Yakin Mobilnya Berbeda dengan Milik Lewis Hamilton
Penurunan kinerja dalam F1 GP Qatar di Sirkuit Losail, membuat Valtteri Bottas tiba pada kesimpulan bahwa setelan mobilnya beda dengan W12 Lewis Hamilton.
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Harapan pembalap Finlandia itu untuk naik podium menguncup setelah ditimpa kemalangan bertubi. Ia dijatuhi penalti tiga grid karena mengabaikan kibaran bendera kuning.
Bottas pun memulai balapan, Minggu (21/11/2021), dari urutan keenam. Kesalahan dalam penentuan posisi seketika membuat suasana hatinya memburuk.
Awalnya, race management menunjuk P5 untuknya. Namun, Ferrari tak mau menyerahkan posisi yang sudah diraih Carlos Sainz.
Akhirnya diputuskan bahwa Bottas memulai dari posisi keenam. “Itu sangat buruk. Seharusnya dari posisi kelima, hasilnya akan sangat berbeda hari ini,” ujar Bottas.
Ia gagal memanaskan ban saat start, kehilangan grip dan tergelincir sehingga turun ke P11. Sulit mendahului Yuki Tsunoda, Sergio Perez dan Lance Stroll dalam DRS (drag reduction system).
Pukulan lain datang ketika ia mengalami ban kiri depan kempes pada lap 33. Situasi ini membingungkan karena tidak ada tanda-tanda sebelumnya. Ia pun harus masuk pit untuk ganti ban medium dua putaran kemudian, yang ternyata malah menghambatnya.
“Pada awalnya, saya pikir angin akan membantu di trek lurus karena mobil terdorong ke sisi. Kemudian, saya mengalami kebocoran pada tikungan pertama. Tentu saja, itu adalah titik terburuk dari trek. Grip bagus dan itu terjadi begitu saja,” ucap Bottas.
Prinsipal Mercedes, Toto Wolff, dan kru melihat data dan tidak menemukan penjelasan penyebab kebocoran tersebut.
Pria Austria itu ikut berkontribusi pada kacaunya balapan Bottas. Ia memberi instruksi untuk menyalip lawan di momen yang salah.
Puncaknya, Bottas mesti mengakhiri balapan saat sisa sembilan lap setelah diminta tim. Mereka tak mau kerusakan mesin mobil makin parah jika dipaksakan melaju hingga akhir.
Lagipula, saat itu, tandem Lewis Hamilton berada di posisi ke-13. Menarik diri dari balapan tak ada ruginya dalam kondisi seperti itu.
“Kami tahu akan mencapai batasan, tapi karena tidak ada vibrasi dan grip bagus. Kami merasa bagus. Setidaknya, saya merasa itu wajar dan kesempatan terbaik untuk podium,” katanya.
“Saya kira kami akan berhenti satu atau dua lap kemudian sehingga bisa ke podium. Jadi itu hanya kesialan.”
Valtteri Bottas, Mercedes W12
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Chief Race Engineer Mercedes, Andrew Shovlin, menjelaskan alasannya meminta Bottas meninggalkan balapan.
“Kami memutuskan membawa mobil kembali karena tidak bisa melihat prospek poin. Ada banyak kerusakan pada aerodinamika dan kami mulai untuk dapat vibrasi lebih besar dengan ban. Apakah itu ada hubungannya dengan itu atau tidak, kami akan memberi tahu kepada Pirelli,” katanya.
Bottas frustrasi dengan perjalanan akhir pekan ini. Ia sangat tangguh, bahkan lebih kencang, daripada Hamilton saat latihan bebas.
Namun, ketika memasuki momen krusial, penampilannya kedodoran. Pembalap yang akan pindah ke Alfa Romeo musim 2022, kemudian mengamati ternyata setelan mobilnya beda dengan sang juara dunia F1 tujuh kali.
“Saya temukan penjelasan. Saya tidak memberi detail, tapi mobil tidak sama juga berbeda dengan Lewis. Ada beberapa perbedaan,” ujarnya.
Sementara Shovlin mengutarakan, “Mobilnya sangat kencang dan kami melakukan pekerjaan bagus dalam pengaturan. Dia menempatkan mobil pada posisi bagus daripada Lewis, tapi sedikit sulit bagi Valtteri dari Sabtu.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments