Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Vasseur Klaim Strategi F1 GP Monako Cukup Bagus

Fred Vasseur mengklaim strategi Ferrari di F1 GP Monako, Minggu (28/5/2023), sudah bagus meski ada ungkapan kekecewaan dari Carlos Sainz.

Carlos Sainz, Ferrari SF-23, leaves his pit box after a stop

Carlos Sainz, Ferrari SF-23, leaves his pit box after a stop

Glenn Dunbar / Motorsport Images

Sainz marah ketika Ferrari memanggilnya ke pit pada lap 33, satu lap setelah Esteban Ocon yang dibayangi Sainz selama paruh pertama.

Meskipun Alpine berhenti dengan lambat, Sainz tidak berhasil melakukan overcut terhadap pembalap asal Prancis tersebut. Karena itu, pilot Spanyol merasa Ferrari seharusnya lebih bersabar karena ia memiliki lebih banyak kecepatan pada bannya, yang dapat ia selamatkan ketika terjebak di belakang Ocon.

"Apa-apaan ini! Inilah yang saya bicarakan," ia mengamuk di radio. Ketika diberitahu bahwa tujuan pit stop adalah untuk menutup Lewis Hamilton, Sainz menjawab, "Saya tidak peduli dengan Hamilton. Ini lemah."

Putra pereli kawakan, Carlos Sainz Sr., menunjukkan penyesalan atas kemarahannya, dengan mengatakan bahwa, "Seharusnya saya tidak menunjukkannya di radio. Jelas, saya sangat cepat di in-lap dan merasa saya masih memiliki lebih banyak waktu putaran untuk mendapatkan udara segar.

"Saya telah melakukan semua manajemen itu. Tiba-tiba saja, saya harus ke pit , itu membuat saya frustrasi."

Prinsipal Ferrari, Vasseur, membela keputusan untuk melakukan pit stop karena tim merasa ancaman dari pilot Mercedes, Lewis Hamilton.

"Saya pikir itu adalah strategi yang bagus karena ketika kami memintanya untuk masuk pit, itu adalah untuk menghindari kehilangan posisi melawan Hamilton," kata Vasseur.

"Posisi adalah kunci di trek ini. Akan lebih baik untuk memperpanjang jika kami tidak terancam oleh Hamilton, tetapi dalam situasi ini saya pikir itu adalah keputusan yang tepat."

Sainz terlihat frustrasi karena terjebak di belakang Ocon, melakukan upaya menyalip yang ambisius di chicane yang membuatnya mengalami kerusakan pada sayap depan. Vasseur menyebutnya sebagai "sedikit optimis dan berada di ujung tanduk."

Baca Juga:

Ferrari juga memutuskan untuk tidak memperpanjang waktu stint pertama dengan harapan dapat mengatasi hujan, seperti yang dilakukan oleh pemenang balapan Max Verstappen, Fernando Alonso, dan George Russell.

"Pada satu tahap, kami harus menutupi yang lain di lintasan untuk menghindari kehilangan posisi dan selalu mudah untuk mengulang balapan setelah 5:30 dan mengatakan, 'Oke, jika Anda memperpanjang waktu maka Anda bisa mengganti ban saat hujan'," tutur Vasseur.

"Tapi, kami tidak tahu pada tahap ini, dan kami berada dalam situasi kehilangan posisi dibandingkan dengan para pesaing kami.”

Ferrari kehilangan posisi untuk kedua kalinya ketika hujan turun di sepertiga akhir balapan. Ocon dan kedua mobil Mercedes yang dikendarai Hamilton dan Russell masuk ke pit pada lap ke-55 saat hujan makin deras.

Frederic Vasseur, Prinsipal dan General Manager, Scuderia Ferrari

Frederic Vasseur, Prinsipal dan General Manager, Scuderia Ferrari

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Si Kuda Jingkrak memilih untuk tetap keluar satu lap lagi dengan ban slick, dengan Sainz melintir di Mirabeau sebelum dia dan Leclerc kemudian dengan hati-hati melewati kolam renang yang licin menuju pit.

Hal itu membuat Leclerc dan Sainz berada di belakang Hamilton. Kedua rider Ferrari mengantri saat pit stop sehingga makin memperlambat perjalanan dan kehilangan posisi lagi dari Pierre Gasly dari Alpine.

Keduanya akhirnya melewati garis finis di urutan keenam dan kedelapan, dari posisi keempat dan keenam di grid.

Vasseur mengakui bahwa keputusan tidak menggunakan ban slick merupakan sebuah pertaruhan, yang juga dilakukan oleh tim-tim lain di lintasan setengah basah. Namun, hal tersebut "sangat berharga untuk dilakukan" untuk mencoba meraih podium di sirkuit yang tidak memungkinkan untuk menyalip.

"Kami berharap lintasan tidak terlalu basah dan jika Anda tidak perlu menggunakan (ban) basah, kami bisa saja finis di podium," mantan prinsipal Alfa Romeo mengungkapkan.

"Itu adalah pertaruhan bagi kami, risikonya tidak terlalu tinggi karena kami tidak kehilangan posisi. Tapi memang begitulah adanya.

"Kami tahu betul di grid bahwa jika kami ingin meraih sesuatu, kami harus mengambil risiko. Saya sama sekali tidak kecewa dengan risiko yang kami ambil."

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Russell Salahkan Diri Buang Peluang Podium di F1 GP Monako
Artikel berikutnya Susie Wolff: Kita Akan Lihat Pembalap F1 Putri dalam 10 Tahun

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia