Ventilator Buatan Mercedes Selamatkan Banyak Nyawa Pasien Covid-19
Alat bantu pernapasan berbiaya rendah yang dikembangkan Mercedes High Performance Powertrains, University College London dan University College London Hospital telah digunakan di lebih dari 15 negara.
Foto oleh: James Tye / UCL
CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) digunakan untuk memerangi Covid-19. Namun, lantaran terbatasnya pasokan di Inggris, menjadikannya ventilator itu sulit diproduksi massal dengan murah serta cepat.
Engineer Mercedes HPP, serta dokter dari UCL dan UCLH lalu bekerja sama untuk memproduksi alat bantu pernasapan yang diberi nama UCL-Ventura jelang musim 2020. Pabrik Mercedes di Brixworth bahkan digunakan sebagai tempat produksi.
Kini, ventilator buatan Mercedes itu telah dikirim ke sekitar 130 rumah sakit di Inggris, Palestina, dan Uganda. Bahkan juga diproduksi secara lokal di negara-negara, seperti India, Pakistan, Afrika Selatan serta Meksiko.
“Terjadi perubahan nyata dalam praktik klinis di Inggris sejak awal pandemi, dengan lebih besarnya penggunaan CPAP karena rumah sakit menyadari ini adalah strategi efektif dan, yang terpenting, menghemat sumber daya perawatan intensif bagi pasien sakit parah,” ucap konsultan perawatan kritis UCLH, Profesor Mervyn Singer, melansir situs resmi Formula 1.
“Penggunaan ventilasi mekanis telah turun sebesar 26 persen, perawatan intensif berkurang setengahnya bagi mereka yang selamat, dan angka kematian turun seperempat.”
UCL-Ventura, alat bantu pernapasan untuk pasien Covid-19 yang dikembangkan Mercedes High Performance Powertrains, University College London dan University College London Hospital
Foto oleh: James Tye / UCL
Mercedes-Benz Afrika Selatan turut menyumbangkan 1.000 alat bantu pernapasan ke rumah sakit setempat. Satu perusahaan telah memproduksi 18.000 CPAP - menggunakan desain yang disediakan - untuk penggunaan mendesak di rumah sakit.
Sedangkan ventilator yang diproduksi di Inggris juga telah disumbangkan ke dua rumah sakit di Uganda dan lima di Palestina, dengan lebih dari 700 dokter serta perawat terlatih untuk menggunakannya.
“Perkembangan UCL-Ventura adalah kisah luar biasa tentang inovasi terobosan ilmiah serta kolaborasi antara universitas, rumah sakit, dan industri di Inggris,” tutur Presiden & Rektor UCL, Dr Michael Spence.
“Kecepatan produksi dan persetujuan alat bantu pernapasan untuk digunakan di NHS (Layanan Kesehatan Nasional) sangat mengejutkan dan kami bangga karena sekarang membantu menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 yang sakit parah di lebih dari 130 rumah sakit di Inggris, serta setidaknya 15 negara di dunia.”
Mercedes bukan satu-satunya yang ikut terlibat dalam perang melawan wabah virus corona. Sejumlah tim F1 dan anggota tim turut membantu selama pandemi.
Bos Pirelli, Mario Isola, bahkan menjadi sukarelawan sebagai pengemudi ambulans dan paramedis.
Kemudian, seorang petugas kesehatan dari Williams kembali ke NHS selama puncak pandemi. Dan sebanyak tujuh skuad balap jet darat bergabung dalam Proyek Pitlane tahun lalu.
UCL-Ventura, alat bantu pernapasan untuk pasien Covid-19 yang dikembangkan Mercedes High Performance Powertrains, University College London dan University College London Hospital
Foto oleh: James Tye / UCL
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments