Verstappen Merasa FIA Perlakukan Pembalap F1 seperti Amatir
Max Verstappen melontarkan kecaman terhadap Federasi Otomotif Internasional (FIA) karena memperlakukan mereka seperti ‘amatir’. Ini berkaitan dengan penerapan track limit di F1 GP Hungaria.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Direktur balap Formula 1, Niels Wittich dan Eduardo Freitas, lebih keras terhadap regulasi track limit. Pelanggaran sekecil apa pun berujung pada dihapusnya waktu lap.
Di kualifikasi kedua, torehan Sergio Perez dihapus karena dianggap melewati batas trek di Tikungan 5. Namun, setelah dilihat lagi, ternyata pembalap Red Bull Racing itu tak melewati garis putih.
Pilot AlphaTauri, Pierre Gasly, terpaksa mengorbankan kans ke Q2 akibat waktu terbaik dibatalkan. Situasi tersebut membuat beberapa pembalap frustrasi.
Verstappen melihat cara FIA dengan menerapkan aturan sangat ketat terlalu berlebihan. Meski begitu, juara bertahan F1 itu tak mau melawan mereka.
“Malam lalu, mereka mulai bicara tentang Tikungan 13, jalur keluar, garis putus-putus di sisi trek. Ada kerb dan garis putih di sebelahnya, yang menurut saya, itu tepi lintasan. Kami punya banyak hal kecil yang konyol, membuat itu jauh lebih sulit bagi mereka mengawasi,” ujarnya.
“Saya tidak tahu, sebagai pembalap, kami selalu ingin membantu dan memberikan saran. Tapi, tidak ada yang didengar dan bagi saya, itu sangat menyebalkan.
“Saya tidak mau bertengkar dengan mereka. Saya ingin menyarankan kepada mereka, tapi tampaknya mereka tidak terlalu peduli. Mereka, menurut perasaan saya, melihat kami seperti amatir. Saya pikir itu tidak benar.”
Penampakan dari kamera onboard tidak memberi perspektif tepat untuk dijadikan alat memantau pelanggaran track limit. FIA siap menghukum siapa pun yang melebar.
Verstappen menyarankan memberikan tambahan kerikil pada jalur keluar daripada membuat garis putus-putus yang membingungkan.
“Saya kira kami bisa melakukan sendiri dengan senang hati dan membuat itu lebih mudah dengan menambahkan sedikit gravel atau apa pun. Austria contohnya, kenapa kami perlu limit track di Tikungan 4 dan Tikungan 6?” tuturnya.
“Ada gravel alami dan meski Anda keluar sedikit, Anda akan menghukum Anda jika melebar atau meski Anda melebar, Anda akan merusak lantai. Mobil Anda akan lebih lambat.
“Mereka membuat itu supersulit bagi mereka. Tentu orang bilang, hanya bertahan di dalam garis putih, tapi itu lebih mudah daripada dikatakan.
“Tapi kemudian, apa yang saya katakan tentang garis putus-putus, semua membuat bingung.”
Perez mengomentari waktu yang dikembalikan pada Q2 sangat kacau. “Kami harus meninjau ulang itu dan melihat bagaimana bisa maju lebih baik, memiliki beberapa konsistensi,” ucapnya.
Pembalap Haas F1, Kevin Magnussen, sepakat dengan pendapat duo Red Bull. “Sungguh membuat frustrasi dan tidak tahu kenapa mereka berbuat seperti ini. Saya tidak tahu siapa yang diuntungkan,” ia menandaskan.
Valtteri Bottas memandang cara direktur balap baru tidak akan efektif. “Saya yakin mereka sangat sibuk sepanjang musim, mengawasi track limit. Itu tidak ideal, tapi setidaknya mereka melakukan pengecekan ganda, yang mana itu bagus,” ia menjelaskan.
“Saya kira itu masalahnya, jika Anda dapat membuktikan berada di dalam batas, Anda boleh mempertahankan (waktu) lap.”
Max Verstappen, Red Bull Racing
Photo by: Mark Sutton / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments