Verstappen: Haas Sempurna untuk Schumacher
Pembalap Red Bull, Max Verstappen, melihat perjalanannya dengan Mick Schumacher hampir sama. Haas F1 dinilai sebagai tempat cocok untuk juara F2 2020 itu.
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Verstappen memulai karier di Formula 1 sebagai pembalap tes tim gurem, Scuderia Toro Rosso pada 2014, sekaligus menuntaskan kompetisi di Formula 3 Eropa.
Produk program junior Red Bull tersebut segera merebut kursi dalam skuad F1, setelah mengunci peringkat ketiga F3 dan Florida Winter Series, serta juara Zandvoort Masters.
Cukup satu tahun dititipkan ke tim yang berbasis di Faenza itu. Red Bull lantas merekrutnya sebagai pilot utama, tak masalah meski Verstappen menuntaskan musim 2015 di urutan ke-12.
Insting para petinggi Die Rotten Bullen tak salah. Putra mantan pembalap, Jos Verstappen, ternyata memiliki talenta luar biasa yang bisa diasah jadi juara asalkan dibekali mobil mumpuni.
Selama dua tahun awal, pembalap Belanda tersebut beradaptasi dengan lingkungan, cara kerja mobil, serta melakukan perubahan karakter mengemudi. Transformasi terus terjadi sejalannya waktu.
Hasilnya bisa terlihat dalam dua musim terakhir, di mana Verstappen terus meraih peringkat ketiga dan mengganggu dominasi Mercedes.
Jejak Verstappen ini seharusnya bisa ditiru oleh Schumacher. Anggota Akademi Pembalap Ferrari (FDA) sedang dititipkan ke Haas.
Ia mampu menuntaskan balapan perdana, GP Bahrain, sebagai pembalap terakhir yang masuk garis finis. Dengan mobil paling lambat, putra legenda F1 Michael Schumacher, hanya bisa bersaing agar tidak jadi juru kunci klasemen.
Musuh dengan kekuatan setara hanya ada Nikita Mazepin, sesama debutan yang memperkuat tim Amerika Serikat.
Pernah ada di posisi yang sama dengan Schumacher, Verstappen memberi dukungan kepada pemuda 22 tahun itu. Ia meminta agar pembalap Jerman tersebut belajar banyak. Tak masalah jika melakukan kesalahan karena statusnya rookie dan mengemudi untuk Haas.
“Sungguh bagus Mick berkompetisi di Formula 1. Menurut saya, dia melakukan pekerjaan bagus di Formula 2 dan layak naik ke Formula 1,” ucap Verstappen.
“Haas adalah tempat sempurna untuknya. Dia belum bisa diharapkan untuk memenangi balapan di sana. Dia juga bisa melakukan kesalahan dan belajar dari mereka selama tidak ada banyak tekanan untuknya.
“Mick selalu sangat cepat. Tapi acuannya adalah rekan setim. Dia harus mengalahkan rekan setimnya sekarang.”
Mick Schumacher, Haas F1, di grid.
Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments