F1: Tekad Max Verstappen Ganggu Mercedes

Berkecimpung di Formula 1 sejak 2015, pilot Belanda tersebut baru mengalami lonjakan prestasi dua musim terakhir.

Merujuk pada rapor sepanjang 2020, Verstappen yakin mampu menyulitkan Lewis Hamilton dan Mercedes menuju gelar juara dunia kedelapan. RB16B yang merupakan modifikasi dari mobil edisi lalu, diharapkan bisa membantu memuluskan misinya.

“Kami selalu ingin meraih nilai setinggi mungkin dengan dua mobil. Mari kita lihat apakah tahun ini akan lebih baik. Itu tujuan, apa yang kami inginkan, membuat itu lebih sulit bagi Mercedes. Mereka masih jadi favorit. Mari lihat bagaimana segalanya berjalan,” ujarnya dilansir Formula 1.

Putra mantan pembalap, Jos Verstappen, enggan bicara lebih lanjut tentang targetnya karena belum tahu kemampuan RB16B secara detail.

Meski sudah melalap 100 km Sirkuit Silverstone dengan mobil baru, tentu tak cukup mengukur kualitas mobil.

Baca Juga:

“Kami belum tahu, sejujurnya. Saya selalu sangat realistis dan tak masuk akal membicarakan hal itu sekarang. Kami harus pergi ke Bahrain dan melihat itu di sana. Dari balapan pertama dan melihat kalau kami bisa sukses atau tidak,” tuturnya.

“Kami tahu di mana kami ingin berada dan di mana kami ingin sampai. Itu yang perlu kami coba sekarang dan sadari.

“Saya hanya tidak ingin membesar-besarkan sesuatu. Saya ingin tetap rendah hati dan fokus pada pekerjaan kami. Seharusnya kami bicara di trek, bukan di sisi lintasan. Itu pilihan saya.”

Red Bull menjalani tes tertutup di Silverstone, Rabu (25/2/2021). Pembalap 23 tahun tersebut membocorkan beberapa kelebihan RB16B.

“Cengkeraman lebih, tenaga lebih. Orang-orang selalu bicara tentang bagian belakang yang sangat tegang, saya kira ini hanya grip secara umum. Kami kehilangan sedikit. Kami sedikit turun dari sisi kekuatan. Kami tahu itu, tak ada rahasia di belakang itu, Anda bisa melihatnya,” ia menjelaskan.

“Jadi kami banyak bekerja dengan Honda selama musim dingin. Itu terlihat menjanjikan tapi tak masuk akal membesar-besarkan sekarang. Pertama, sangat penting kembali ke trek di Bahrain dan mencoba belajar sebaik mungkin tentang mobil dan mesin untuk mengoptimalkan segalanya.”