Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Max Verstappen Nilai Lap Terakhir GP Abu Dhabi Terhebat

Pemblap Red Bull Racing, Max Verstappen, melihat kembali pertarungan hebat dengan Lewis Hamilton pada Grand Prix Abu Dhabi di Sirkuit Yas Marina.

Max Verstappen, Red Bull Racing

Foto oleh: Getty Images / Red Bull Content Pool

Verstappen meraih gelar juara dunia pertamanya di Formula 1 setelah menunjukkan aksi memukau pada lap terakhir GP Abu Dhabi, yang dinilai kontroversial.

Bagaimanapun, pembalap asal Belanda itu tetap menjadi juara dunia, meski Mercedes melakukan protes sebanyak dua kali kepada Steward atas keputusan menarik Safety Car dengan hanya menyisakan satu lap.

Usai ditahbiskan sebagai kampun, Super Max merayakan titelnya dengan penuh kegembiraan bersama seluruh staf Red Bull Racing.

Pasalnya, terakhir kali mereka menjadi juara dunia pada 2013 yang dipersembahkan oleh Sebastian Vettel sebelum era V6 turbo hybrid.

“Ketika bangun di pagi hari, kepala saya sangat sakit. Kemudia saya harus menghadiri program syuting dan sakit kepala saya semakin buruk,” kata Verstappen seperti dilansir Speedweek.

“Ini musim yang paling ketat daripada yang pernah saya bayangkan. Sepanjang musim tekanannya semakin besar dan membesar, dan bagaimana balapan terakhir berjalan. Saya hampir tidak bisa tidur.

“Saya bisa tertidur, tapi tidak senyaman orang normal.”

Baca Juga:

Max Verstappen menegaskan dirinya tak pernah menyerah untuk mendapatkan kemenangan, walau peluangnya sangat tipis dan lebih besar alami kekalahan.

Mercedes tampil sangat kencang, dan Verstappen sulit untuk mendekati Hamilton yang terus menciptakan jarak, bahkan dengan ban yang sudah hampir habis.

“Saya start dari pole, tapi Mercedes sangat, sangat cepat di balapan. Saya kalah di start dan langsung kehilangan posisi pimpinan balap," ucapnya.

“Setelah itu, saya kehilangan banyak waktu karena kami tidak memiliki kecepatan. Itu sulit, tapi saya katakan pada diri sendiri, saya harus melakukan yang terbaik dan menekan hingga batasnya.

“Sebagai sebuah tim, kami terus menjaga keyakinan, kami mengganti ban dan berusaha memangkas jarak. Ketika Safety Car keluar, saya memutuskan untuk mengganti ban.

“Kami pantang menyerah dan saya berusaha fokus sepanjang balapan. Saya terus berharap dan meyakini sesuatu akan terjadi.”

Kecelakaan yang dialami Nicholas Latifi membuat Safety Car keluar ketika balapan menyisakan lima lap. Namun, tak dinyana Race Director Michael Masi memutuskan untuk restart pada lap terakhir.

“Saya berkonsentrasi penuh untuk memastikan bahwa semua tombol berada di posisi yang benar dan saya akan restart dengan baik. Karena dengan mobil tersebut tidak mudah untuk mengikuti lawan dari dekat,” ucap Verstappen.

“Pada saat yang sama, saya tahu bahwa ban akan memberi saya keunggulan dalam hal daya cengkeram. Tapi, saya merasakan kram yang mengerikan di kaki saya ketika saya memulai serangan.

“Setelah menyalip saya harus melewati dua trek lurus dalam duel dengan Lewis dan kram membuat segalanya menjadi sangat sulit untuk mencapai kecepatan penuh.

“Dari luar hanya terlihat seperti mempertahankan posisi, tapi saya berusaha untuk terus tancap gas. Itu adalah lap terakhir yang sangat intens.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Presiden FIA Jamin Kontroversi GP Abu Dhabi Takkan Terulang
Artikel berikutnya Kans Alpine Bersaing Gelar Formula 1 Mungkin 2024

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia