Max Verstappen Lebih Tegang Saat Kualifikasi ketimbang Balapan
Meski telah menjadi juara dunia F1 dan kini memimpin klasemen berkat performa solid dalam balapan, Pilot Red Bull Racing Max Verstappen mengaku masih merasakan tekanan setiap menjalani kualifikasi.
Foto oleh: Red Bull Content Pool
Red Bull kerap mengalami kesulitan untuk bersaing dengan Ferrari saat kualifikasi sepanjang Formula 1 2022. Walau tim Austria unggul dalam kejuaraan, justru rival sang rival yang lebih sering pole position.
Oleh karena itu, masih ada pekerjaan yang mesti dilakukan Red Bull. Pasalnya, bagi Max Verstappen dan rekan setimnya, Sergio Perez, kesulitan tampil maksimal di kualifikasi (Q), khususnya sesi final atau Q3.
Berjuang memperebutkan pole position selalu menjadi tantangan untuk mereka. Terbukti, Verstappen baru tiga kali start di grid terdepan sedangkan Perez satu kali. Bandingkan dengan pilot Scuderia Ferrari Charles Leclerc yang telah membukukan tujuh pole.
Verstappen sangat menyadari dirinya memiliki salah satu mobil terbaik di trek, tetapi pembalap Belanda tersebut tahu kualifikasi sering kali menjadi problem bagi Red Bull. Menurutnya, itu harus dibereskan.
Statistik kualifikasinya musim ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu dalam periode yang sama. Dari 13 race F1 2021, Verstappen berhasil tujuh kali mencatatkan pole position.
Setiap kali memasuki Q3, Super Max terus merasakan ketegangan dan tekanan. Pilot yang telah delapan mengklaim kemenangan dalam 13 grand prix 2022 itu justru lebih rileks ketika menghadapi balapan.
Max Verstappen, Red Bull Racing RB18
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
“Anda bisa merasakan detak jantung Anda naik lebih kencang. Anda tahu ini (Q3) adalah putaran yang penting. Adrenalin Anda seperti menembus atap, tetapi itulah yang kami suka,” ujar Verstappen dilansir dari GPBlog.
Pada sisi lain, Sergio Perez tahu apa yang diperlukan agar dapat menjalani kualifikasi yang baik. “Penting bagi Anda untuk tetap fokus,” tutur Checo, sapaan pembalap Meksiko tersebut.
“Jika Anda merasa nyaman bahwa Anda telah memiliki lap yang bagus dan mencoba mempertahankan putaran itu, maka Anda mudah kehilangan dua persepuluh di satu tikungan. Tidak pernah ada lap yang bagus sampai (sesi) selesai.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments