Max Verstappen Punya Sesuatu yang Tak Dimiliki Pembalap Lain
Xevi Pujolar, yang sempat bekerja sama dengan Max Verstappen saat masih membela Toro Rosso, mengungkapkan bahwa juara dunia F1 2021 itu punya talenta yang tidak dimiliki pembalap lain.
Max Verstappen menjalani tes Formula 1 (F1) pertamanya saat masih balapan di Formula 3 2014. Ia kemudian resmi promosi ke jet darat bersama Toro Rosso pada 2015.
Pemuda asal Belanda itu memang memperlihatkan kematangannya sebagai pembalap di Formula 3. Tetapi, kemampuannya masih diragukan saat naik kelas ke Formula 1, saat usianya masih 17 tahun.
Walau kerap melakukan kesalahan di setiap balapan, Verstappen menunjukkan bahwa ia bisa terus berkembang seiring berjalannya waktu. Ia pun jadi salah satu pilot yang minim kesalahan di tahun ini.
Verstappen kemudian sukses menjadi juara dunia F1 2021 dengan performa yang dominan. Total, ia mengoleksi sepuluh kemenangan, dan hanya empat kali gagal meraih podium dalam 22 seri.
Melihat fakta itu, Xevi Pujolar, yang pernah membantu Verstappen di awal karier F1-nya bersama Toro Rosso, menilai pembalap 24 tahun tersebut mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki pilot lain.
"Saya tidak terkejut melihat dia (Verstappen) bisa menandingi Lewis Hamilton dalam hal mental," ujar Pujolar, yang sekarang bekerja untuk Alfa Romeo.
"Saat saya masih membantunya, Max memiliki mental yang kuat. Kemudian mental itu terus berkembang seiring berjalannya waktu. Jadi, bagi saya mental kuat itulah yang tidak dimiliki oleh pembalap lain.
"Max juga selalu mengerahkan seluruh kemampuannya di setiap balapan. Dia tidak pernah menyerah. Dia bahkan menyempurnakan kemampuannya, walau terkadang itu sudah mencapai batas maksimalnya.
"Saya telah bekerja sama dengan pembalap-pembalap bertalenta lainnya. Saya rasa tidak ada yang memiliki mental dan motivasi seperti Max."
Lebih lanjut, Pujolar mengaku telah menyadari kemampuan Verstappen sejak sang pembalap pertama kali turun di sesi tes bersama Toro Rosso.
Max Verstappen, Toro Rosso
Fotoğraf: Sutton Images
"Sesaat setelah Helmut (Marko) membawanya, kami melakukan tes bersamanya. Itu pertama kalinya dia mengendarai mobil Formula 1, dan dia langsung menyelesaikan 148 lap. Dia melaju dengan mulus walau dalam kondisi lintasan basah," tuturnya.
"Ia kemudian mengendarai mobil F1 lagi di Suzuka, dan kali ini dia lebih cepat 0,4 detik dari Daniil Kvyat. Awalnya, saya pikir cerita Helmut soal Max berlebihan. Keputusan membawanya promosi juga saya rasa terburu-buru. Tapi, setelah Suzuka, pikiran saya berubah. Anak ini benar-benar siap balapan di Formula 1.
"Max juga awalnya terlihat malu-malu. Dia tidak terlalu banyak berbicara. Tapi saat di lintasan, dia benar-benar mengekspresikan dirinya. Tapi setelah balapan selesai, dia kembali diam saja. Segenap kru tim kemudian bertanya-tanya, dia ini mendengarkan masukan kami atau tidak? Dan ternyata dia benar-benar mengingat apa yang kami sarankan.
"Kami semua yang membantunya di awal masuk Formula 1 tahu jika Max sudah berada di Red Bull Racing, gelar juara hanya tinggal menunggu waktu. Tak heran dia bisa menandingi mental Lewis (Hamilton). Secara keseluruhan, dia layak menjadi juara."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.