Max Verstappen Bisa Juara sejak Musim Debut jika Punya Mobil Bagus
Pada musim ketujuhnya di Formula 1, Max Verstappen telah mencapai titik di mana dirinya berada dalam persaingan menjadi juara dunia. Menurut pilot Red Bull Racing itu, pengalaman tidak seberapa penting dibandingkan dengan memiliki mobil bagus.

Max Verstappen merasa dirinya tidak bertarung memperebutkan gelar juara dunia pertama kalinya dalam tujuh musim berkarier di Formula 1 (F1) hanya karena sudah cukup matang untuk bisa melakukannya.
Pembalap Red Bull kebangsaan Belanda tersebut mengatakan bahwa ia juga akan mampu bertarung meraih titel juara dunia F1 jika saja memiliki mobil yang kuat sejak musim debutnya dalam balap jet darat pada 2015 lalu.
“Itu semua tergantung pada mobil. Jika kendaraan saya sudah cukup bagus, maka saya bisa saja bertarung memperebutkan gelar juara dunia sebagai rookie. Saya tidak ragu tentang itu,” kata Verstappen pada konferensi pers menjelang Grand Prix Qatar di Sirkuit Losail.
“Pengalaman memang membuat saya menjadi pembalap yang lebih baik dan juga fleksibel, tetapi dengan mobil tercepat di trek, saya akan mampu berjuang meraih gelar bahkan sejak tahun pertama saya. Semua tergantung teknologi di belakang Anda,” ia menambahkan.
Max Verstappen juga menganggap regulasi mesin tidak adil untuk memberikan penalti 10 grid setelah perubahan pertama, lalu hanya ada lima posisi berikutnya. Aturan ini telah memungkinkan Lewis Hamilton start di posisi ke-10 GP Brasil, bukan P15.
“Akan penting untuk meninjau kembali aturan ini, terutama di tahun di mana keunggulan pembalap terdepan signifikan atas mobil lain. Agak tidak logis menerima penalti pertama 10 grid dan kemudian yang kedua lima posisi,” kata Verstappen.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
“Saya pikir kami harus mengacu nomor aslinya. Kita dapat melihat bahwa tim lain di Brasil tidak dapat bersaing dengan kami dan Mercedes, jadi penalti lima grid hampir tidak membuat perbedaan,” pemuncak klasemen F1 2021 itu menambahkan.
Hamilton, yang melakukan pergantian mesin baru, praktis mendapatkan penalti di balapan sebelumnya, sehingga muncul pertanyaan apakah Red Bull juga akan mencoba hal yang serupa pada race ke depan.
“Kami memiliki cukup suku cadang untuk itu, tetapi kami tidak membutuhkannya. Jadi jika saya tidak perlu, saya lebih baik tidak melakukannya,” kata Verstappen soal potensi menggunakan mesin baru.
*Artikel ini dibuat oleh M. Fadhil Pramudya P yang sedang menjalani magang.
Hasil FP3 F1 GP Qatar: Bottas Tercepat, Duo Mercedes Redam Verstappen
Defisit Red Bull dari Mercedes di FP3 Tidak Normal
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.