Verstappen senang bisa menekan Hamilton
Kendati gagal podium karena penalti, Max Verstappen tetap mengaku senang bisa bertarung dengan Lewis Hamilton dalam perebutan posisi terdepan di GP Monako.
Max Verstappen, Red Bull Racing RB15, makes contact with leader Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W10, in the closing stages of the race
Hasan Bratic / Motorsport Images
Verstappen melintasi garis finis di urutan kedua meski sempat beradu roda dengan Hamilton di chicane Nouvelle ketika balapan tinggal menyisakan dua lap (lihat galeri di bawah).
Namun Verstappen lebih dulu diganjar dengan penalti waktu lima detik setelah dilepas dari kotak pit dengan cara yang berbahaya ke arah mobil Valtteri Bottas di tengah periode Safety Car.
Ketika hukumannya diterapkan, Verstappen terlempar dari posisi podium dan turun ke peringkat empat di belakang Sebastian Vettel dan Bottas. Pun demikian, Verstappen merasa timnya telah tampil sempurna.
"Menurut saya, sebagai tim kami telah melakukan semuanya dengan benar. Saya tidak tahu ada mobil di samping saya, karena mereka melepas saya, dan saya hanya berusaha melaju dengan biasa," jelas Verstappen.
"Memang semuanya menjadi sedikit ketat. Kami berada di depan, tetapi sayangnya kami bersentuhan. Saya tidak bisa melihat dia [Bottas]."
Usai pit stop, Hamilton menjadi satu-satunya di antara pembalap empat besar yang beralih ke kompon medium, sedangkan Verstappen, Vettel, dan Bottas, turun dengan kompon hard yang lebih tahan lama.
Hal tersebut memaksa Hamilton untuk memelankan lajunya demi menjaga ban agar tidak aus. Meski pada akhirnya ia gagal menyalip pembalap Mercedes itu, Verstappen tetap mengaku senang dengan balapannya.
"Balapannya menyenangkan. Saya mencoba menyalip Lewis karena saya tahu jika saya bisa melakukannya, maka saya bisa menjauh. Karena kami jauh lebih kencang, dan dia berusaha mengelola bannya," ujar Verstappen.
"Di satu titik, ban dia hancur jadi dia tidak punya grip. Saya mencoba segalanya. Tentu di udara kotor dengan selisih setengah detik, itu tidak mudah karena di tikungan kecepatan tinggi saya sering tergelincir dan nyaris menghantam pagar.
"Tentu, sayang kami hanya bisa finis keempat, tetapi balapannya cukup menyenangkan, saya menikmatinya."
Verstappen juga mengakui bahwa manuver yang ia lakukan di sisa dua lap terakhir tidak benar-benar direncanakan.
"Saya selalu dekat dengan dia di hairpin, tetapi begitu keluar dari Tikungan 8 saya selalu kehilangan momentum. Akhirnya saya berkata kepada diri saya 'Oke, kita coba saja dan lihat apa yang terjadi'. Lalu kami berdua bersentuhan," paparnya.
Laporan tambahan oleh Stuart Codling
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments