F1: Max Verstappen Tidak Bakal Kejar Rekor Schumacher-Hamilton

Pembalap Red Bull Max Verstappen telah mengamankan titel Formula 1 keduanya di Suzuka, Jepang, akhir pekan lalu, dengan empat race sisa tahun ini. Sekarang, ia berpeluang mematahkan rekor kemenangan terbanyak dalam satu musim.

Milestone tersebut masih dipegang Michael Schumacer dan juga Sebastian Vettel yang sama-sama pernah membukukan 13 kemenangan dalam satu musim, masing-masing pada 2004 serta 2013.

Verstappen sepanjang 2022 telah mengantongi 12 podium utama. Jadi, jika pilot asal Belanda itu mampu menang di Grand Prix Amerika dan Meksiko, maka ia dipastikan merebut rekor Schumacher dan Vettel.

Baca Juga:

Dengan regulasi mesin yang tak berubah hingga musim 2026 dan dominasi Red Bull atas para pesaingnya, bukan tidak mungkin Super Max bakal terus menambah jumlah gelarnya di masa depan.

Setelah race GP Jepang yang berlangsung basah dan sukses dimenangkan Verstappen secara dominan, Helmut Marko diminta untuk memberi pandangan soal juara dunia F1 dua kali, yang menang dengan gap yang sangat mencolok.

“Itulah Verstappen! Dia tidak meninggalkan pertanyaan. Kami juga berpikir menantangnya untuk pit stop tambahan agar bisa fastest lap demi poin ekstra, karena kami merasa dia akan membutuhkannya guna merebut gelar,” kata Marko.

Max Verstappen baru mengetahui bahwa gelar F1 2022 sudah dimenangkannya di Parc Ferme, karena FIA butuh waktu beberapa lama apakah akan memberikan poin penuh kepada pembalap mengingat balapan tak menempuh jarak penuh.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Era dominasi yang mulai diperlihatkan Red Bull tentu akan membuka kemungkinan bagi Super Max untuk mengejar, bahkan melewati, tujuh titel Schmacher dan Hamilton. Tetapi Marko menegaskan Verstappen bukan tipikal pengejar rekor.

“Saya pikir rekor Michael (Schumacher) tidak akan pernah dapat dikalahkan, lalu Lewis (Hamilton) mampu menyamainya. Banyak hal yang harus dilakukan bersama untuk mencapai jumlah itu (7 gelar),” ujarnya.

“Dia (Verstappen) jelas bukanlah tipe pembalap yang mengejar rekor. Mudah baginya untuk mengatakan suatu hari nanti bahwa dia sudah merasa cukup dan meninggalkan kejuaraan balap ini,” tambah Marko.