Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sebastian Vettel Khawatirkan Imbas F1 2022 Berlangsung 23 Balapan

Ada sejumlah dampak dari semakin banyaknya jumlah balapan di Kejuaraan Dunia Formula 1 2022 nanti.

Sebastian Vettel, Aston Martin walks the track

Sebastian Vettel, Aston Martin walks the track

Glenn Dunbar / Motorsport Images

Dewan Olahraga Balap Dunia (World Motor Sport Council/WMSC) FIA akan bertemu dengan CEO Formula 1 Stefano Domenicali pada pekan depan untuk membahas kalender F1 2022 yang rencananya akan berlangsung dalam 23 balapan.

Dari situ, WMSC kemungkinan besar akan meratifikasi (mengesahkan) kalender yang kemudian tinggal melihat kembali regulasi untuk musim depan.

Menjelang pengumuman tersebut, pembalap Aston Martin Cognizant F1 Sebastian Vettel mengungkapkan kekhawatiran terkait kesehatan mental dan keseimbangan antara pekerjaan-kehidupan bagi para mereka yang terlibat dalam industri ini.

Juara dunia F1 empat kali (2010, 2011, 2012, 2013) itu menilai, semua pasti memahami dan tahu seperti apa tekanan dan beban kerja di F1. Intinya, pekerjaan di F1 adalah sebuah tugas besar.

Beberapa bulan terakhir, Vettel gencar menyuarakan berbagai topik. Tidak hanya terkait lingkungan dan keberlangsungan tetapi juga kesetaraan dalam keberagaman.

Terkait dampak lingkungan dari panjangnya F1 musim 2022 nanti, pembalap asal Jerman tersebut mengkhawatirkan kondisi orang-orang yang terlibat di dalamnya.

“Anda dan saya tidak bisa mengabaikan begitu saja kelompok atau orang-orang yang melakukan perjalanan ke seluruh dunia untuk F1 ini,” kata pemenang 53 Grand Prix, 122 podium, dan 57 pole position dalam 272 start tersebut.

Baca Juga:

Pembalap yang melakukan debut F1 di GP Amerika Serikat 2007 tersebut lalu membandingkan waktu dalam setahun dan yang diperlukan untuk F1.

“Ada 52 pekan dalam setahun. Jika 23 di antaranya digunakan untuk balapan dan mungkin ada beberapa bulan balapan tidak bisa digelar, pasti intensitas musim akan kembali tinggi,” tutur pembalap Jerman, 34 tahun, itu.

“Selain menjaga keberlangsungan musim dan lingkungan, saya rasa otoritas F1 dan kita semua juga harus memikirkan sumber daya manusia yang bekerja di dalamnya.”

Mantan pembalap BMW Sauber, Scuderia Toro Rosso (kini AlphaTauri), Red Bull Racing, dan Scuderia Ferrari itu menambahkan, jumlah orang yang bekerja di F1 itu bertugas lebih panjang daripada akhir pekan.

Pasalnya, mereka harus menyiapkan semua keperluan tim untuk balapan beberapa hari sebelum akhir pekan (Jumat sampai Minggu). Kondisi ini sering terlupakan oleh publik maupun pencinta F1.

“Kami, para pembalap, mungkin lebih beruntung. Tetapi, jangan pernah lupakan bila orang-orang itu juga memiliki kehidupan normal di luar pekerjaan mereka. Sementara, waktu mereka banyak dihabiskan jauh dari rumah untuk pekerjaan ini,” ucap Sebastian Vettel.

“Sebagian besar dari mereka, mulai teknisi (insinyur), mekanik, kru, sampai staf yang bekerja di tim, mereka memiliki keluarga atau anak yang juga butuh perhatian.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Fernando Alonso Puji Cara Max Verstappen Atasi Tekanan
Artikel berikutnya Hasil FP1 F1 GP Turki: Hamilton Memimpin dan Terancam Penalti Grid

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia