Vettel: Strategi Ban Ferrari Harus Tepat dan Cerdik
Sebastian Vettel menegaskan Ferrari butuh SF1000 versi terbaik untuk merebut poin di lomba GP Bahrain, Minggu (29/11/2020) malam.
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Vettel dan rekan setimnya, Charles Leclerc, tersingkir di kualifikasi kedua (Q2) yang digelar di Sirkuit Internasional Bahrain (juga dikenal dengan sebutan Sakhir) pada Sabtu (28/11/2020).
Vettel harus rela bakal start dari grid 11. Sementara Leclerc, pemegang pole position GP Bahrain 2019, satu tingkat di bawahnya saat dimulainya lomba ke-15 (dari total 17) Kejuaraan Dunia Formula 1 2020.
Bagi Vettel, ini hasil kualifikasi ke-11 beruntun dirinya terlempar dari posisi 10 besar. Karena itu, tidak heran bila juara dunia empat kali (2010, 2011, 2012, 2013) itu sangat frustrasi saat berkomunikasi lewat radio tim.
“Sangat berat dan ketat. Menurut saya, sektor 2 tidak ideal, tidak terlalu bersih. Karenanya, saya pun berusaha keras membuat ban depan stabil ketika masuk di sektor 3,” ujar Vettel.
Di Bahrain, sebagian besar pembalap mengalami kesulitan menjaga level keausan ban (tyre management). Sesuai regulasi, 10 pembalap tercepat di Q2 harus menggunakan ban yang sama saat start nanti.
Menariknya, ke 10 pembalap tercepat di Q2 GP Bahrain semua menggunakan ban medium (C3, garis kuning). Mereka sepertinya menghindari kewajiban menggunakan ban lunak/soft (C4, merah) untuk start pada lomba Minggu (29/11/2020).
Vettel meyakini, perang strategi ban akan terjadi pada balapan GP Bahrain nanti. Karena itu, pembalap asal Jerman tersebut meminta Ferrari harus jeli dalam menerapkan strategi ban jika ingin merebut poin saat lomba.
“Aspal Sakhir sangat tidak ramah dengan ban. Tyre management akan menjadi kunci pada lomba nanti,” kata Vettel.
“Saya kira, jika bisa cerdik seperti rubah, Ferrari memiliki peluang bagus untuk merebut poin. Saya masih yakin ada kesempatan bagi kami merebut poin karena lomba akan berlangsung panjang.”
Balapan GP Bahrain akan berlangsung dalam 57 lap (308,238 km). Sebastian Vettel masih menjadi pembalap dengan kemenangan terbanyak, empat (2012, 2013, 2017, 2018).
Ferrari juga masih menjadi konstruktor dengan kemenangan terbanyak dari 15 kali gelaran GP Bahrain, enam (2004, 2007, 2008, 2010, 2017, 2018).
Pole position juga tidak terlalu berpengaruh pada lomba GP Bahrain. Dari 14 kali lomba digelar di layout sirkuit GP – satu lainnya berlangsung di trek endurance Sakhir pada 2010 – hanya enam kali terjadi pembalap yang start terdepan mampu menang.
Dalam delapan gelaran terakhir GP Bahrain, hanya tiga kali peraih pole mampu menang. Itu terjadi saat Sebastian Vettel menjadi yang tercepat pada 2012 (bersama Red Bull Racing-Renault) dan 2018 (Ferrari).
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments