Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jacques Villeneuve: Poin Tak Mencerminkan Situasi Aktual Lewis Hamilton

Jacques Villeneuve melihat mulai ada keretakan antara Mercedes dengan para pembalapnya. Lewis Hamilton juga banyak kesalahan tapi tidak terefleksi dalam poin dalam klasemen F1 2021.

Lewis Hamilton, Mercedes W12 and Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B

Lewis Hamilton, Mercedes W12 and Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B

Sutton Images

Setelah mengamati balapan dan perolehan poin, juara Formula 1 1997 tersebut sampai pada satu kesimpulan bahwa rivalitas Max Verstappen dan Hamilton tidak bisa diukur dari poin. Antara kedua pembalap hanya terpaut enam poin dengan sisa enam balapan.

Sang juara bertahan F1 sering melakukan blunder dibanding pembalap Red Bull Racing, tapi ia lebih beruntung.

Salah satu contohnya, periode red flag yang dimanfaatkan mekanik Hamilton untuk melakukan perbaikan pada W12. Alhasil, pembalap Inggris tersebut bisa memperbaiki catatan waktunya dan naik podium kedua.

Baca Juga:

“Poin tidak mencerminkan situasi aktual. Hamilton membuat banyak kesalahan, tapi hanya membayar lebih sedikit ketimbang Verstappen,” ujarnya kepada La Gazzetta dello Sport.

“Jika memikirkan tentang performa mengecewakan Verstappen di Hungaria dan insiden di Inggris, balapan jadi lebih gampang bagi Mercedes.

“Pada sirkuit lain, mereka tidak terlalu cepat atau membuat kesalahan. Mereka masih sangat dekat dalam klasemen, jadi sulit memprediksi siapa yang akan menang.”

Villeneuve mengutarakan bahwa Mercedes dan Hamilton mulai kelelahan mengejar lawannya tersebut.

“Red Bull dan Verstappen sejauh ini sungguh luar biasa. Anda bisa melihat Mercedes dan Hamilton sudah kecapekan,” tuturnya.

 

Bertakhta selama tujuh tahun, mungkin membuat Mercedes lengah dan menganggap rivalnya sulit membuat mobil kompetitif. Namun, di luar dugaan, ternyata Red Bull yang akan segera ditinggal Honda melakukan perbaikan yang signifikan. Ferrari dan McLaren pun mulai mengejar mereka.

“Di masa lalu, tanpa perlu mendorong berlebihan, mereka bisa menang. Itu seperti Ferrari dan Michael Schumacher. Semua orang mengatakan mereka jenius, meski membuat kesalahan taktik tapi tetap sangat tangguh untuk menang hingga akhir,” ucapnya.

“Tapi, jika Anda melihat komitmennya, Anda bisa melihat bahwa Mercedes tidak lagi sekompak dulu antara tim dan pembalap.”

Terlepas dari permasalahan yang timbul, pria Kanada tersebut mengingatkan bahwa The Silver Arrows tetap harus diwaspadai.

“Tapi, Anda tidak boleh meremehkan Mercedes. Mereka berkompetisi dengan sayap belakang terbesar di Turki dan belum ada yang mengalahkan mereka di trek lurus. Mungkin mereka sedang meningkatkan potensi mesin  untuk beberapa balapan terakhir.

“Jika mereka terus melakukan itu, Hamilton bisa sukses di Austin dan Brasil. Itu sangat membantu,” Villeneuve mengungkapkan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya F1 Resmi Merilis Kalender 2022, Total Ada 23 Balapan
Artikel berikutnya Toto Wolff Sarankan Pemilik Alfa Romeo Tunda Jual Tim Sekarang

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia