Villeneuve Tak Mau Sebut Hamilton Pembalap Terhebat
Siapa di antara Michael Schumacher, Ayrton Senna, dan Lewis Hamilton yang layak disebut pembalap terhebat di Formula 1? Jacques Villeneuve memiliki argumen sendiri.
Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images
Dengan tujuh gelar juara dunia Formula 1 (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) Lewis Hamilton menyamai torehan Michael Schumacher yang sebelumnya memegang rekor trofi terbanyak (1994, 1995, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004).
Selain kedua pembalap tersebut, masih ada Ayrton Senna. Pembalap asal Brasil yang tewas pada lomba Grand Prix San Marino di Sirkuit Imola pada 1 Mei 1994 itu adalah juara dunia tiga kali (1988, 1990, 1991).
Setelah melewati beberapa rekor milik Schumacher, banyak pihak yang menyebut Hamilton sebagai pembalap terhebat F1. Dalam beberapa tahun terakhir, pembalap Tim Mercedes-AMG Petronas F1 itu mampu memecahkan beberapa rekor sekaligus.
Di antaranya jumlah kemenangan terbanyak, 96, mematahkan rekor yang sebelumnya dipegang Schumacher (91). Hamilton juga memegang rekor jumlah pole position terbanyak, 98, dengan yang terakhir dibuat di GP Bahrain 2020.
Saat turun pada lomba pertama Kejuaraan Dunia Formula 1 2021, GP Bahrain, akhir Maret lalu, Hamilton juga menunjukkan kelasnya sebagai juara dunia. Mendapat tekanan dari pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, ia tetap tenang hingga mampu menang.
Meskipun terlihat kesulitan menahan Verstappen, Hamilton diyakini masih akan tetap difavoritkan mampu merebut gelar juara dunia kedelapan, tahun ini.
Namun begitu, Jacques Villeneuve memiliki opini tersendiri tentang siapa pembalap Formula 1 hebat. Kendati begitu, juara dunia F1 1997 asal Kanada tersebut enggan menyebut satu nama.
“Saya tidak tahu,” ujar Jacques Villeneuve kepada media Italia, Corriere della Sera, saat ditanya siapa pembalap terhebat F1 sepanjang masa.
“Schumacher dan Senna mampu memenangi balapan dengan mobil yang seharusnya tidak pantas untuk menang. Dalam situasi sulit dan tanpa bantuan yang memadai dari tim.”
Pemenang 11 lomba, 23 podium, dan 13 pole position dari 163 start antara 1996 sampai 2006 tersebut menyebut bila Lewis Hamilton belum terbukti mampu melakukan apa yang pernah ditorehkan Schumacher dan Senna.
“Hamilton selalu mampu mendominasi lomba karena turun dengan mobil terbaik dan dukungan tim yang luar biasa. Jadi, sebetulnya akan menarik melihatnya turun tanpa kedua faktor ini (mobil dan tim bagus),” tutur Villeneuve.
Sepanjang kariernya di F1 sejak 2007, Lewis Hamilton memang belum pernah membela tim kecil. Ia debut bersama McLaren lalu memperkuat Mercedes sejak 2013.
Lewis Hamilton, juara dunia F1 tujuh kali dari Tim Mercedes yang tidak pernah memperkuat tim kecil sepanjang kariernya di F1.
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments