Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Wawancara Bottas: Suasana baru percepat adaptasi di Mercedes

Keputusan Valtteri Bottas untuk tidak membawa serta kru dia di Williams saat pindah ke Mercedes, menjadi salah satu faktor yang membantu proses adaptasinya berjalan dengan cepat.

Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1

Foto oleh: LAT Images

Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1
Race winner Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1, celebrates with his team
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 in the Press Conference
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08
Mercedes AMG F1 engineer, the pitboard of Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08
Race winner Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08

Bottas hanya memiliki waktu yang sangat terbatas untuk beradaptasi dengan Mercedes – setelah ditunjuk sebagai suksesor Nico Rosberg pada awal Januari. Sejauh ini ia berhasil mendapatkan satu pole di Bahrain dan meraih kemenangan pertamanya di F1 pada GP Rusia lalu.

Biasanya para pembalap akan membawa serta engineer saat pindah ke tim baru, karena mereka telah memahami satu sama lain. Namun hal unik terjadi dalam proses perpindahan Bottas ke Mercedes, karena ia memutuskan untuk bekerja dengan Race Engineer Rosberg, yaitu Tony Ross dan Marcus Dudley.

Ia merasa bisa cepat beradaptasi dengan Mercedes dengan cara seperti ini, dibandingkan memboyong krunya dari Williams.

“Hal ini telah saya putuskan dari awal,” kata Bottas dalam wawanca eksklusif dengan Motorsport.com. “Saya mendengar akan bekerja dengan Tony dan Marcus, mereka adalah Engineer Nico pada musim lalu.

"Jadi saya pikir akan sempurna untuk saya, karena banyak hal yang bisa saya pelajari dari mereka dan akan membantu saya untuk belajar bagaimana cara tim bekerja. Saya pikir ini adalah keputusan yang terbaik."

Dia menambahkan: "Tentunya setiap orang bekerja dengan cara berbeda. Setiap manusia berbeda dan cara bekerja anda akan berbeda dengan orang lain.

"Tim memiliki pendekatan yang berbeda pada saat rapat dengan sistem, persyaratan dan cara kerja yang baru. Yang pasti saya harus bisa menyesuaikan diri dengan cara kerja tim.

"Hal ini menjadi alasan kuat mengapa saya tidak memaksa siapapun dari Williams untuk ikut pindah ke Mercedes. Saya ingin memulainya dengan orang-orang yang telah berpengalaman di sini, karena mereka adalah tim yang terbaik."

Kebebasan berbicara

Meskipun Bottas bisa cepat beradaptasi cara kerja Mercedes, dia bersikeras jika tidak takut untuk berbicara mengenai beberapa hal yang tidak disukainya.

Ia juga mengatakan hal ini menjadi bukti bahwa Mercedes bersedia mendengarkan pendapatnya.

Saya tidak merasa sulit dengan hal ini. Saya selalu berkata apa adanya,” ujar Bottas. “Jika saya merasa ada hal yang tidak benar, akan tetap bertahan dengan pendapat sendiri, dan itulah yang akan selalu saya coba lakukan.

"Tim mengapresiasinya. Tentu Lewis lebih berpengalaman dengan tim, para kru dan juga mobilnya, tapi itulah satu-satunya yang bisa saya lakukan. Selalu memberikan pendapat ​tentang segala hal dan apapun yang bisa diperbaiki lagi dari yang saya pikirkan.”

Hal ini menjadi penyebab Bottas merasa begitu cepat proses transisinya - dari saat tiba pertama kali di Brackley, hingga sekarang telah merasa menjadi bagian lengkap dari tim ini.

Tim Mercedes benar-benar mendukung, dan saya tidak merasa sendirian,” kata Bottas. “Anda tahu, saya merasa bagian dari tim ini dan berada bersama-sama – saya sangat menikmatinya.

"Saya tahu jika perjalanan di musim ini masih panjang dan yakin bahwa kecepatan saya akan terus membaik, dan tim sangat senang dengan penampilan saya sejauh ini.

"Saya tidak tertekan, hanya menikmatinya dan berusaha memperbaiki performa dari hari ke hari, dan dengan hal seperti itu hasil baik akan tercapai."

Suasana baru

Setelah tampil empat musim di F1 bersama Williams, Bottas harus cepat mempelajari bagaimana berbedanya cara bekerja untuk sebuah tim yang didukung oleh pabrikan mobil terkemuka.

Bottas mengatakan jika salah satu hal yang paling mencolok adalah betapa fokusnya tim untuk meraih kemenangan, dan kecewanya mereka bila tidak bisa meraih posisi teratas.

"Anda tahu, pasti berbeda," katanya membandingkan dengan Williams. "Saya pikir hal utama berasal dari mentalitas, karena tim ini tahu pada dasarnya bagaimana cara untuk menang. Mereka sangat haus akan kemenangan dan kesuksesan, dan semua kru terlihat sangat kecewa ketika meraih hasil yang kurang baik.

"Pasti sangat sulit, bersama tim papan tengah atau berada di belakang tim yang lebih besar, untuk memiliki mentalitas seperti itu. Jika Anda meraih hasil bagus, mungkin Anda berada di posisi ketiga atau keempat, tentu merupakan hasil yang bagus.

"Jadi itu berasal dari mentalitas, namun jelas Mercedes memiliki sumber daya yang besar dan lebih banyak lagi. Berarti pada saat bersamaan, anda bisa fokus 100 persen pada proyek yang berbeda.

"Di tim yang lebih kecil Anda bisa berkompromi, Anda bisa memfokuskan pada sesuatu untuk beberapa saat dan kemudian pada bagian lain. Tapi ketika memiliki banyak orang dengan sumber daya yang berlebih, anda bisa fokus dengan banyak hal yang berbeda pada saat bersamaan. Hal ini membuat pengembangan mobil jauh lebih cepat dan semuanya bisa bekerja secara baik."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Carey: Perkembangan F1 terhambat oleh Ecclestone
Artikel berikutnya Analisis teknis: Pendinginan jadi kelemahan Mercedes di Rusia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia