Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Webber: Taktik Hamilton tepat di ambang batas normal

Mantan pembalap F1, Mark Webber, menganggap taktik yang digunakan Hamilton saat melawan Nico Rosberg di GP Abu Dhabi telah berada di ambang batas.

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid, Nico Rosberg, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid, Nico Rosberg, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid

Mercedes AMG

Nico Rosberg, Mercedes AMG F1 on the podium with Mark Webber, Porsche Team WEC Driver / Channel 4 Pr
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 in parc ferme
David Coulthard, Red Bull Racing and Scuderia Toro Advisor / Channel 4 F1 Commentator with Mika Hakk
Nico Rosberg, Mercedes AMG F1 and Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1
Race winner Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid crosses the finish line at the end of the rac
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid kecelakaan out of qualifying
The podium: second place Nico Rosberg, Mercedes AMG F1 celebrates his World Championship with race w
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid

Hamilton yang harus bisa memangkas defisit 12 poin dari Rosberg agar dapat meraih gelar juara dunia, berusaha menghambat laju rivalnya tersebut saat keduanya berada di posisi pertama dan kedua di balapan penentuan.

Tidak berhenti di situ saja, Hamilton kemudian juga melawan instruksi dari tim yang memintanya untuk mempercepat lajunya kembali. Pada akhirnya, taktik tersebut tidak mampu membendung Nico Rosberg yang berhasil meraih titel perdananya. Kelakuan pembalap Inggris Raya di penghujung balapan Abu Dhabi itu juga memaksa Mercedes untuk mengubah pendekatan mereka terhadap kedua pembalapnya di 2017.

Usai balapan, taktik Hamilton terus mendapat sorotan dari beberapa figur di pedok. Mantan pembalap F1, Mark Webber, menganggap taktik yang diterapkan oleh Hamilton sebenarnya tidak melebihi batas normal.

“Ia menggunakan taktik itu sebaik mungkin, ia bisa saja lebih kasar dari itu,” ujar Webber kepada Motorsport.com.

“Hanya Hamilton dan Rosberg – mungkin juga teknisi balap mereka – yang mengetahui seberapa pelan ia membalap. Yang pasti, hasil akhir di Abu Dhabi adalah hasil 1-2 paling lambat yang pernah kita lihat di era modern.”

“Mayoritas orang yang benar-benar kompetitif, otak mereka akan bekerja sangat keras. dan berusaha mempersulit rival mereka. Ia bisa saja membuat semuanya mustahil bagi Nico, tetapi ia tidak melakukan itu.

“Jika taktik Hamilton benar-benar tidak terkendali, Nico mungkin akan berpikir, ‘Ok, kita akan bertarung habis-habisan, kita bisa sama-sama menabrak ke dinding pembatas’.

“Jadi itulah sudut pandang lain yang bisa kita lihat, dan mungkin Lewis juga sudah tahu itu. Saya pikir, taktiknya tepat di ambang batas normal, jadi saya tidak terlalu terganggu dengan hal itu.”

Masalah reliabilitas bukan alasan utama kegagalan Hamilton

Masalah mesin yang dialami oleh Hamilton, membuat momentum gelar juara dunia berpindah ke tangan Rosberg. Namun, Webber tidak setuju dengan anggapan orang bahwa pembalap Jerman itu tidak layak menjadi juara dunia.

“Di musim-musim sebelumnya, banyak persaingan gelar juara dunia yang pada akhirnya ditentukan oleh masalah teknis. Itu sudah pernah terjadi, dan Lewis juga pernah diuntungkan oleh hal itu. Saya pikir tahun lalu, dari segi teknis, Nico juga tidak memiliki musim yang mulus.

“Kita tidak bisa meremehkan seberapa fokus Nico terhadap tantangan yang harus ia hadapi. Saat seseorang berhasil memaksimalkan performa dirinya sendir, saya kira tidak ada olahragawan/olahragawati atau para kritikus di dunia ini yang kecewa terhadap hal itu, apalagi berkata bahwa orang itu tidak layak.

“Lewis juga pernah beruntung saat ia menjuarai balapan Monako – akibat blunder Red Bull, jadi impas. Tapi terserah, itu lah mengapa musim ini begitu panjang.”

 

Wawancara oleh Jonathan Noble

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Wawancara Lorenzo: Pembalap MotoGP lebih bernyali daripada F1
Artikel berikutnya Hamilton tidak terkejut dengan kabar pensiunnya Rosberg

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia