Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Williams sebut hak veto Ferrari tak masuk akal

Claire Williams menyebut hak veto yang dimiliki Ferrari sebagai hal yang bodoh dan tidak masuk akal di Formula 1.

Claire Williams, Deputy Team Principal, Williams Racing In the Press Conference

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Dalam mengambil keputusan, F1 kerap melibatkan proses demokrasi. Namun sejak lama, Ferrari memiliki kemampuan untuk memblokir regulasi yang dianggap dapat merugikan skuat Maranello.

Pada Grand Prix sebelumnya di Spanyol, team principal Ferrari, Mattia Binotto, mengaku optimistis bisa menjaga hak veto timnya di tengah pembahasan regulasi anyar untuk F1 2021.

Baca Juga:

Binotto menjelaskan, hak veto yang dimiliki Ferrari tidak hanya untuk melindungi timnya, tetapi juga untuk melindungi semua tim. Akan tetapi, pernyataan tersebut ditolak oleh sejumlah tim rival

Ditanya apakah dia setuju dengan hak veto yang dimiliki Ferrari, wakil team principal Claire Williams berkata: "Tidak, menurut saya itu bodoh jika saya boleh jujur. Saya berpikir olahraga ini bermasalah karena terlalu demokratis. Saya selalu terbuka soal itu.

"Saya merasa F1 dan FIA seharusnya lebih memegang kendali dalam pembahasan regulasi. Karena selama ini kami secara kolegial meminta terlalu banyak, dan itu menjadi hal yang buruk karena kami punya agenda masing-masing.

"Kita perlu memikirkan cara untuk membuat olahraga ini tetap berkelanjutan dalam jangka panjang. Sehingga kita dapat menjaga olahraga ini, dan melestarikan DNA-nya. Melakukan semua itu lewat sebuah komite akan sangat sulit. Jadi menurut saya, tidak boleh ada tim yang memiliki hak veto. Itu sama sekali tidak masuk akal."

Hal senada juga diutarakan team principal Red Bull, Christian Horner, yang menyebut hak veto Ferrari sebagai sesuatu yang kuno.

"Jika kita ingin memulai dari awal, mungkin akan lebih masuk akal jika itu [hak veto Ferrari] tidak termasuk di dalamnya. Seperti yang dikatakan Claire, peraturan yang sama harus berlaku untuk semua tim," kata Horner.

Sementara bos F1 Renault, Cyril Abiteboul, dan CEO F1 McLaren, Zak Brown, percaya ada alternatif lain untuk menghormati sejarah keikutsertaan Ferrari di F1.

"Kami butuh F1 untuk tetap progresif, ketimbang defensif," ucap Abiteboul. "Kemampuan menghadang sebuah proses yang bisa dianggap memajukan atau menjadi hal positif untuk olahraga tentu bukan menjadi hal yang bagus.

"Kami menyadari nilai spesifik Ferrari terhadap olahraga ini, yang mungkin bisa dicerminkan lewat kesepakatan komersial dan bukan dalam hal tata kelola."

Brown bercanda bahwa Binotto telah bersikap ramah karena menawarkan diri menjadi wakil untuk semua tim.

"[Tetapi] saya pikir kami punya kepentingan berbeda," ujar Brown. "Jadi akan lebih baik jika negosiasi dilakukan secara individual. Seperti yang dikatakan Cyril, Ferrari telah memberi kontribusi besar pada olahraga ini, dan itu bisa diakui dengan cara lain."

Sebastian Vettel, Ferrari SF90
Piero Ferrari bersama Mattia Binotto, Team Principal Ferrari
Sebastian Vettel, Ferrari SF90
Mattia Binotto, Team Principal Ferrari
Sebastian Vettel, Ferrari SF90
Sebastian Vettel, Ferrari SF90
Sebastian Vettel, Ferrari SF90
Sebastian Vettel, Ferrari SF90
Sebastian Vettel, Ferrari SF90
Sebastian Vettel, Ferrari SF90
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mercedes khawatir dengan kualifikasi Monako
Artikel berikutnya Ferrari pastikan tak ubah konsep sayap depan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia