Williams Janji Pantau Perkembangan George Russell
George Russell meninggalkan kesan positif di Williams. Tak heran kalau tim tersebut berjanji bakal terus memantau karier pembalap muda itu meski sudah pindah ke Mercedes F1.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Pada 2019, pemuda 23 tahun itu dititipkan ke Williams untuk meningkatkan skill balapan. Selama dua musim, ia belum pernah mendulang poin untuk skuad tersebut. Satu-satunya poin justru didapat saat menggantikan Lewis Hamilton dalam GP Sakhir.
Dari penampilan sekilas bersama Mercedes, terlihat kalau bakatnya tersandera oleh mobil yang kurang mumpuni. Musim ini, kinerja Russell seolah melesat, di mana ia berhasil mengunci podium perdana dalam GP Belgia.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Russell diminta Mercedes untuk menggantikan Valtteri Bottas, yang turun ke Alfa Romeo. Williams pun terpaksa merelakan pembalap andalannya pergi musim depan. Mereka memberikan dukungan dari jauh.
“Selama tiga tahun terakhir, sudah jelas bagi semua anggota tim Williams, betapa berdedikasi, fokus dan berbakat George. Dia menunjukkan bahwa dengan kontribusi tim, keduanya di dalam dan luar trek,” CEO Williams, Jost Capito, mengungkapkan.
Pembalap tersebut menunjukkan kematangan dan keseimbangan. Hal ini membuat Capito yakin kalau Russell sudah pantas mendampingi Lewis Hamilton.
“Dia punya semua karakter yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan terbesar dalam olahraga kami. Itu kenapa kami sangat senang untuknya, baik sebagai tim maupun saya pribadi, ketika dia diberi penghargaan berupa kesempatan untuk menguji diri sendiri di Mercedes,” ucapnya.
“Kami akan menatap kemajuannya dengan minat dan kebanggaan, mengetahui bahwa Williams berperan dalam pengembangan skill-nya.”
Dengan dibebaskannya Russell, maka Williams punya pekerjaan rumah mengisi kursi yang kosong untuk F1 2022.
Terlepas dari prestasinya mengecewakan, mereka mungkin akan mempertahankan Nicholas Latifi, yang berhasil mendatangkan dana sponsor untuk menghidupi tim.
Alexander Albon dan Nyck de Vries tersedia di pasaran. Nama pertama, tampil impresif dalam Red Bull Racing, meski akhirnya dipaksa pindah jalur DTM dan adu ketahanan. Sementara, De Vries sukses mengangkat trofi juara Formula E musim ini.
Capito sadar dengan situasi yang dihadapi tim sepeninggal Russell. Saat ini, ia sudah menggodok nama-nama potensial.
“Kami tentu sadar bahwa kemungkinan ini bisa jadi nyata. Itu kenapa kami punya beberapa opsi pembalap kuat. Kami menanti untuk mengatur line-up masa depan, yang mana memungkinkan kami untuk mengambil langkah selanjutnya dalam perjalanan menyenangkan sebagai sebuah tim. Kami akan membuat pengumuman dalam dua balapan,” ia menjelaskan.
George Russell, Williams FW43B
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments