Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Reactions
Formula 1 F1 GP Italia

George Russell Ingin Robert Kubica Balap F1 Lagi

Sebagai mantan rekan setim, George Russell, menyimpan harapan dapat melihat Robert Kubica bertarung lagi di kejuaraan dunia jet darat.

Robert Kubica, Test and Reserve Driver, Alfa Romeo Racing

Russell dipasangkan oleh Williams dengan Kubica pada Formula 1 musim 2019. Selama setahun penuh, kedua pembalap memiliki hubungan yang baik, meski perbedaan umur yang jauh memisahkan mereka.

Juga nyaris tanpa konflik internal muncul di antara Russell dan Kubica. Bahkan ketika rekan setimnya tak dipertahankan Williams untuk 2020, pemuda asal Inggris itu mengaku sedih harus berpisah.

“Saya berhubungan sangat baik dengan Robert. Kami begitu akrab satu sama lain,” tuturnya kala itu.

“Dia pria yang sangat lucu. Pengetahuannya sungguh luar biasa dalam segi teknis. Dan saya belajar banyak dari dia, terutama bagaimana menghadapi engineer dan memberikan masukan kepada tim.

“Itu menunjukkan bahwa saya perlu meningkatkan diri untuk menjadi seorang pembalap yang komplet.”

Robert Kubica, Williams Racing, dan George Russell, Williams Racing, di F1 GP Abu Dhabi 2019.

Robert Kubica, Williams Racing, dan George Russell, Williams Racing, di F1 GP Abu Dhabi 2019.

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Pada gelaran Grand Prix Belanda dan Italia, George Russell berkesempatan kembali bertemu dengan Robert Kubica.

Driver asal Polandia itu dipanggil oleh Alfa Romeo sebagai pengganti Kimi Raikkonen yang harus absen lantaran terpapar Covid-19.

Ditanya bagaimana rasanya bisa berjumpa lagi dengan Kubica, Russell menjawab: “Ya, selalu menyenangkan ada Robert di grid. Robert adalah pria yang fantastis, pembalap yang hebat. Saya harap dia mendapat kesempatan lagi di Formula 1.”

Russell kemudian mengatakan, bahwa dirinya bersimpati terhadap Kubica yang dituntut cepat beradaptasi dengan Sprint Race F1 di Monza.

“Saya merasa kasihan padanya karena dia dilempar untuk FP3 dan seterusnya di Zandvoort dan lalu dia tiba di Monza. Ini adalah Sprint Race dan Anda tidak punya waktu untuk memperbaiki mobil,” ucapnya.

“Untuk pembalap mana pun itu sangat sangat sulit. Tetapi setiap kali dia melompat (ke dalam mobil), dia memanfaatkan situasi sebaik mungkin dan menurut saya, dia melakukan pekerjaan dengan baik di Zandvoort dan Monza.

“Jadi ya, saya berharap untuknya. Saya berharap bisa melihatnya lagi di Formula 1.”

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sebastian Vettel Diharapkan Tetap Komitmen dengan F1
Artikel berikutnya Podcast: Dampak Rivalitas Hamilton-Verstappen untuk F1

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia