F1: Wolff Ikut Kecewa Porsche Gagal Gandeng Red Bull Racing

Pria Austria tersebut menentang masuknya Michael Andretti ke balap jet darat. Di sisi lain, ia mendukung anak usaha Volkswagen Group, yakni Audi dan Porsche, karena dianggap lebih memberikan nilai plus.

Untuk pabrikan berlogo empat cincin itu, mereka sudah dapat kendaraan, Sauber, untuk membentuk tim yang berlaga 2026.

Sedangkan, niatan Porsche mengakuisisi saham Red Bull Racing membentur tembok. Ini juga membatalkan kerja sama pembuatan power unit untuk Red Bull Powertrains. Kedua belah pihak bahkan putus hubungan sepenuhnya.

Wolff mengungkapkan kagum dengan independensi Red Bull. “Itu strategi yang berani. Independensi adalah yang selalu ingin dicapai Red Bull, dengan mesin sendiri dan tidak tergantung pabrikan lain,” ucapnya.

“Di sini kami. Itu strategi yang mereka implementasikan. Kami akan melihat apa artinya ke depan, setelah 2026.

Baca Juga:

“Ini adalah arahan jelas, mereka ingin pergi. Saya tidak terlibat secara detail apakah Porsche atau Honda ingin masuk sebagai mitra.”

Bekerja untuk pabrikan Jerman, rupanya Wolff penasaran dengan teknologi yang akan diusung Porsche. Pastinya akan sangat seru kalau mereka berduel di trek Formula 1.

“Bagi saya, sebagai orang Mercedes, tentu menyedihkan karena kami tidak bisa bertarung dengan Porsche. Red Bull-Porsche akan jadi entry besar, karena itu merek besar juga,” ujarnya.

“Itu gagal untuk alasan yang tidak saya ketahui. Itu akan sangat bagus bagi Formula 1 dan untuk kami semua, jika mereka bergabung.

“Setiap perusahaan besar, terutama merek mobil tapi juga brand seperti Red Bull, bukan hanya membeli sebuah tim dan menginvestasikan uang, tapi juga berinvestasi lebih banyak aktivasi olahraga yang pastinya bermanfaat bagi F1.

“Jika merek sekelas Porsche, yang dikenal di seluruh dunia, menggunakan dana pemasaran untuk mengaktifkan Formula 1. Kita semua mendapat manfaat. Ini adalah bagian yang penting.”