Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Toto Wolff Kritisi Format Sprint Race F1 yang Membingungkan

Team Principal Mercedes, Toto Wolff meyakini Sprint Race Formula 1 telah membuat semua orang kebingungan. Para pembalap juga tidak mengambil risiko karena akan memengaruhi balapan mereka pada Minggu.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M, and Lando Norris, McLaren MCL35M

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M, and Lando Norris, McLaren MCL35M

Mark Sutton / Motorsport Images

F1 memutuskan untuk menguji coba Sprint Race di tiga Grand Prix pada 2021. Ketiga sirkuit tersebut, yakni Silverstone (Inggris), Monza (Italia), dan Interlagos (Brasil).

Sprint Race menyuguhkan balapan sejauh 100 km pada Sabtu petang akhir pekan, dan hasilnya akan menentukan starting grid untuk perlombaan Minggu.

Dari dua Sprint Race F1 sejauh ini, di Silverstone dan Monza, menghasilkan hasil yang beragam. Posisi sebagian besar ditetapkan setelah lap pertama, karena kurangnya pit stop dan aksi overtaking.

Dengan hanya sedikit poin yang dipertaruhkan untuk posisi tiga teratas, serta hasil menentukan grid untuk balapan Minggu, Wolff menyebut bahwa pembalap tidak mengambil risiko apa pun saat Sprint Race.

Pria asal Austria itu mengatakan, hal ini dipicu oleh faktor keseimbangan antara risiko dan ganjarannya yang tidak berbanding lurus.

Valtteri Bottas, Mercedes W12, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M, Lando Norris, McLaren MCL35M, Lewis Hamilton, Mercedes W12, Pierre Gasly, AlphaTauri AT02, selepas start Sprint Race F1 GP Italia 2021 di Sirkuit Monza.

Valtteri Bottas, Mercedes W12, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M, Lando Norris, McLaren MCL35M, Lewis Hamilton, Mercedes W12, Pierre Gasly, AlphaTauri AT02, selepas start Sprint Race F1 GP Italia 2021 di Sirkuit Monza.

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

"Pertama-tama, semua orang tentu bingung. Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda, saya bahkan tidak tahu jadwal sesi itu kapan,” ucapnya.

“Saya percaya format Sprint Race seperti yang ada saat ini, tidak memberi banyak manfaat karena tidak ada yang akan mengambil risiko serius.

“Ada terlalu sedikit poin yang dipertaruhkan dan risikonya juga berpengaruh untuk Grand Prix pada Minggu, dengan poin sepanjang perjalanan kembali ke posisi 10, tentu tidak sebanding dengan risikonya.

“Jadi, apa yang telah kita lihat adalah kombinasi dari kesulitan umum dalam menyalip. Karena kecepatan di lurusan sangat mirip, tetapi juga karena, bahkan Tikungan 1 dan 2, tidak ada yang mengambil risiko.”

Wolff kemudian mengatakan, F1 sebenarnya sudah tepat menguji coba Sprint Race. Namun, dia tak merasa bahwa format tersebut harus dipertahankan pada tahun depan.

“Menurut saya, mari kita coba lagi di Brasil. Mari kita lihat apakah ada perubahan. Tapi itu eksperimen yang berharga dan bagi saya, ini hanya pendapat pribadi atau pendapat engineer saya di sini. Ini (Sprint Race) hal yang tidak sebanding,” tuturnya.

“Saya kira Sprint Race mungkin patut dicoba. Akan tetapi, saya tidak yakin apakah kami akan terus mempertahankan untuk ke depannya,” ucap Wolff.

Baca Juga:

*Artikel ini dibuat oleh M. Fadhil Pramudya P yang sedang menjalani magang.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Charles Leclerc Beri George Russell Tips
Artikel berikutnya Christian Horner Ungkap Beda Red Bull Racing dengan Tim F1 Lain

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia