Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Wolff Kurang Suka dengan Format Sprint Race

Prinsipal Mercedes, Toto Wolff, kurang puas dengan performa dua pembalapnya dalam sprint race di F1 GP Inggris, Sabtu (17/7/2021). Padahal, mereka mendarat di tiga besar meski tidak menang dalam momen bersejarah itu.

Toto Wolff, Prinsipal dan CEO, Mercedes AMG

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas finis di urutan kedua dan ketiga, di belakang Max Verstappen. Dengan demikian, pembalap Red Bull Racing itu yang berhak jadi pole sitter di Silverstone.

Wolff kurang yakin dan terganggu dengan format sprint race. Menurutnya, pemilik pole position seharusnya yang tercepat dalam kualifikasi, bukannya pemenang sprint.

“Terlepas dari fakta bahwa Lewis berada di posisi terdepan grid. Pole position seharusnya diberikan dalam kualifikasi dan bukan sprint race. Saya akan mengatakan itu jika ternyata sebaliknya,” ia menandaskan.

Hal lain yang membuat pria Austria itu jengkel adalah mereka urung mendulang poin ekstra. Kendati demikian, ia berusaha optimistis setelah melihat bagaimana posisi pasangan Red Bull. Memang Verstappen bertengger di atas, tapi Sergio Perez melintir sehingga finis di posisi paling belakang.

Di sisi lain, Wolff mengingatkan para pembalap agar tidak terlena dan lupa dengan tugas memenangi persaingan.

Baca Juga:

“Kami kehilangan satu poin. Itu sangat mengganggu, tapi semua masih terbuka untuk besok. Menurut saya, semua mobil di depan memiliki pace serupa. Itu menciptakan ruang untuk strategi berbeda,” katanya.

Variasi strategi bisa diterapkan masing-masing tim tergantung kondisi cuaca, lintasan, mobil maupun ban. Pilihan ban tetap jadi misteri hingga beberapa saat jelang lomba.

Opsi ban tim dalam sprint race tidak bisa dijadikan patokan. Sebagai informasi, ban medium menunjukkan sinyal kuat dalam sesi itu.

Saat lomba Minggu, belum tentu tipe ban seperti itu lebih cocok dengan situasi yang ada. Tim mesti mengalkulasi dengan tepat ban apa yang akan dipakai lebih dulu dan berapa pit stop yang diterapkan.

“Sungguh menarik mengetahui apakah Anda berangkat dengan dua pit stop dan gas penuh atau satu pit stop lalu mengelola ban,” ujar Wolff.

“Bagaimanapun, saya gembira dengan bagaimana performa ban-ban ini terutama saat para pembalap tancap gas secara penuh.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sprint Race Dibuat untuk Pembalap Berpengalaman
Artikel berikutnya Margin Kecepatan Wajar, Leclerc Optimistis Kans Podium

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia