Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Wolff Merinci Kesalahan Mercedes di Prancis

Bos Mercedes Toto Wolff mengungkapkan sejumlah faktor yang membuatnya sulit menentukan strategi di Formula 1 Grand Prix Prancis.

Toto Wolff, Team Principal and CEO, Mercedes AMG reacts to the screen in the garage

Toto Wolff, Team Principal and CEO, Mercedes AMG reacts to the screen in the garage

Steve Etherington / Motorsport Images

Kemenangan Max Verstappen dan podium ketiga yang direbut Sergio Perez di Sirkuit Paul Ricard, Prancis, Minggu (20/6/2021) lalu membuat juara dunia Lewis Hamilton dan Mercedes kian tertinggal di klasemen pembalap dan konstruktor Kejuaraan Dunia Formula 1 2021.

Prinsipal Tim Mercedes-AMG Petronas F1 Toto Wolff pun mengungkapkan sejumlah faktor yang membuat timnya kesulitan saat lomba di Paul Ricard. Termasuk soal mengapa ia tidak melakukan dua pit stop seperti yang dibuat Red Bull Racing untuk Verstappen.

Ketika Verstappen memutuskan dua pit stop, Perez menjadi faktor yang membuat Mercedes tidak bisa melakukan hal yang sama untuk Hamilton.

Perez hanya melakukan strategi satu pit stop pada lomba berdurasi 53 lap tersebut. Pembalap Meksiko itu melakukannya pada lap 24 atau tujuh lap setelah pit stop Valtteri Bottas (Mercedes).

Dengan ban yang lebih baru, Perez kemudian melewati Bottas pada lap 49 lalu mengejar Hamilton menjelang akhir balapan. Tekanan dari pembalap tersebut membuat Mercedes akan kehilangan posisi jika melakukan pit stop kedua baik untuk Hamilton maupun Bottas.

“Duel antara tiga mobil (Verstappen, Hamilton, Bottas) di depan sangat intens. Kami pun harus memilih melanjutkan strategi satu pit stop atau dua. Dua pit stop akan berbahaya bagi kami karena Perez juga sangat cepat. Kami salah hari ini,” kata Wolff setelah lomba.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B melakukan overtake Lewis Hamilton, Mercedes W12 pada lomba GP Prancis.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B melakukan overtake Lewis Hamilton, Mercedes W12 pada lomba GP Prancis.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Wolff menambahkan, Mercedes sebelumnya berharap Perez dihukum 5 detik karena yakin upayanya melewati Bottas ilegal.

Itulah mengapa Mercedes mempertahankan Bottas di trek, ketimbang memberinya ban baru (berarti melakukan pit stop) untuk bertarung merebut poin bonus (satu) dari fastest lap.

Faktanya, para steward tidak melihat overtake Perez terhadap Bottas tidak melanggar track limit seperti perkiraan Mercedes.

“Kami berpikir bertahan dengan 5 detik akan menyeimbangkan antara penalti dan peluang fastest lap. Jadi, kami berjudi dan kalah,” ucap Wolff.

Di akhir lomba, Max Verstappen yang akhirnya merebut poin bonus dari fastest lap. Pasalnya, ketiga rivalnya tidak mau mengambil risiko melakukan pit stop karena gap keempat pembalap hanya 14,6 detik pada akhir balapan.

Kendati begitu, Wolff pun menunjuk pit stop Verstappen pada lap 18 yang meng-undercut (pembalap di belakang melakukan pit stop lebih dulu ketimbang lawannya di depan) Hamilton sebagai penyebab utama kekalahan Mercedes di Prancis.

 

“Kami kalah setelah momen pit stop tersebut,” kata Wolff mengacu Verstappen yang mampu tetap di depan tepat saat Hamilton keluar pit lane usai pit stop pada lap 19.

“Kami sejatinya memiliki keunggulan 3 detik untuk melawan undercut yang dilakukan Red Bull dan Verstappen. Tetapi waktu tersebut ternyata tidak cukup. Dari situlah kami mulai tertinggal,” tutur Wolff, meskipun timnya hanya butuh sekira 2 detik untuk pit stop Hamilton.

Baca Juga:

Toto Wolff pun mengaku akan berusaha merebut kemenangan lagi setelah terakhir di GP Spanyol, saat digelarnya double-header di Spielberg – GP Styria (29 Juni) dan GP Austria (4 Juli) – yang juga kandang Red Bull Racing.

“Banyak yang harus kami pahami (dari hasil Prancis), mulai bagaimana mereka (Red Bull) melakukan out-laps fenomenal sampai mengapa kami salah perhitungan saat undercut,” kata Wolff.

Mercedes kini tertinggal 37 poin dari Red Bull di klasemen konstruktor sedangkan juara dunia tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017-2020) Lewis Hamilton terpaut 12 poin dari Max Verstappen yang berada di puncak klasemen pembalap.   

 

  

   

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Desain Mobil Formula 1 2022 Terkuak
Artikel berikutnya Mercedes Harus dalam Performa Terbaik untuk Kalahkan Red Bull

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia