F1: Wolff Akan Berpikir Dua Kali Sebelum Bicara via Radio Tim

Pembalap Mercedes-AMG Petronas, Valtteri Bottas, berada di belakang Lewis Hamilton dan Max Verstappen, di P3, pada paruh kedua Grand Prix (GP) Portugal ketika Toto Wolff mengira telah memberikan kalimat penyemangat via radio tim.

"Saatnya berburu Valtteri, Anda merupakan yang tercepat di lintasan," tutur Wolff menyemangatinya mengejar Verstappen. Perkataan itu terdengar, namun Bottas gagal menekan sang rival karena kerusakan sensor pada W12 miliknya.

Hal itu terjadi tepat setelah pesan semangat dari Wolff. Ini tampaknya membuat ia merasa bersalah dan akan mempertimbangkan lagi sebelum bicara lewat radio tim.

Tahun lalu Bottas mendukung gagasan Wolff untuk berbicara melalui radio tim selama race. Sang prinsipal mengaku suka terlibat interaksi langsung dengan pembalapnya.

Baca Juga:

"Topiknya sudah dibahas sebelumnya. Saya tipikal orang yang bersemangat (melihat balapan), jadi saya senang bisa mendukung Valtteri. Saya pikir itu akan membantu," kata Wolff tentang insiden yang terjadi.

"Tetapi, kali ini tak tersampaikan dengan baik. Lain kali, mungkin lebih baik saya tutup mulut, setidaknya kami harus membicarakannya. Valtteri memiliki fokus sangat kuat, yang membuktikan dia mampu bangkit setelah di Imola.

"Dia baru saja akan mengejar Max (Verstappen). Namun setelah pesan radio saya, ada yang tak beres dengan mobilnya. Untuk ke depannya, mungkin lebih baik mengabaikan hal-hal seperti itu," sang prinsipal menambahkan.

Bottas, yang pada akhirnya harus puas finis ketiga dalam F1 GP Portugal, menyambut baik dukungan Wolff di lain waktu, terlepas dari apa yang terjadi di Portimao.

"Itui telah terjadi dalam beberapa kesempatan selama kompetisi. Tujuan Anda selalu untuk mendukung, tentu tak ada salahnya. Saya akan tetap memberikan yang terbaik, namun semua bantuan pasti berguna," ujar Bottas.