Wolff: Red Bull bisa salahkan diri sendiri atas batasan tiga mesin
Bos Mercedes F1 Toto Wolff mengatakan bahwa Christian Horner dari Red Bull hanya bisa menyalahkan diri sediri atas pembatasan tiga mesin tahun depan.
Foto oleh: LAT Images
Horner mengatakan di Abu Dhabi bahwa F1 telah kehilangan akal sehatnya ketika memberlakukan pembatasan mesin untuk 2018, karena ia khawatir akan membuka gelombang hukuman grid.
Tetapi, Wolff tidak sepakat dengan Horner dan keputusan pembatasan tiga mesin ini muncul akibat tim pelanggan seperti Red Bull menawar sangat keras atas harga mesin.
“Jika dianggap sinting, harusnya mereka tidak menawar harga gila-gilaan dan tidak seharusnya kami setuju hanya karena ingin harga mesin lebih rendah,” ucap Wolff kepada Motorsport.com.
“Kami akan berkurang dari empat mesin, sesuai regulasi, menjadi tiga mesin. Inilah keinginan kami, regulasi empat mesin untuk tahun depan dan kami sepakat dengan hal ini.”
“Semua pabrikan kemudian dipaksa, atau sebut saja dibujuk dengan keras, untuk menyesuaikan harga suplai. Kami menyepakatinya dan inilah konsekuensi yang timbul.
“Seingat saya, semua pihak hadir di meja dan terlibat dalam diskusi. Merupakan hal berat untuk kita semua, tetapi inilah hasil kesepakatan kami.”
Kepala teknik Williams Paddy Lowe mendukung sikap Wolff, mengatakan bahwa tuntutan dari tim pelangga untuk mengakhiri batasan tiga mesin tidaklah pada tempatnya.
“Disaat ada batasan untuk menyediakan mesin tahan lebih lama, pabrikan diminta mengikutinya berikut biaya menyertai,” ucap Lowe. “Dan sebagai pelanggan, kami melihatnya sebagai keunggulan atas alasan harga.”
“Saya pikir inilah poin pentiing untuk dipahami. Saya pikir merupakan berita bagus dan ketika ada hal baik untuk Formula 1, kita harus mengerti dan mengapresiasinya, membantu tim kecil dan kembali ke empat mesin akan mengakibatkan harga melonjak.”
Ketika ditanya apakah dirinya bersimpati dengan pandangan Red Bull dan McLaren, ia menambahkan,” Mereka tidak dapat memahami poin barusan saya katakan, yang merupakan poin penting. Anda tak dapat memisahkan dua hal tersebut.”
“Anda bebas kapan saja mengambil penalti, ambil mesin yang akan membebani Anda dari sisi biaya. Atau Anda tidak bisa menggunakannya dengan tenaga penuh, itulah formula.”
“Saya tidak familier dengan mesin lain, tetapi coba Anda mengambil mesin Mercedes dan menjalankannya dengan tenaga lebih rendah, bisa melewati musim dengan tiga mesin.”
“Adalah tingkatan tenaga yang menentukan umur mesin.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments