Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

George Russell Tahu Batasan-batasan di Mercedes

Prinsipal Mercedes, Toto Wolff, menyatakan bahwa George Russell boleh bersaing ketat dengan Lewis Hamilton. Namun, ia mengingatkan sang pembalap juga harus menghormati keputusan tim.

George Russell, Williams

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Pada Formula 1 (F1) musim 2016, terjadi persaingan panas antara dua pembalap Mercedes, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg. Pertarungan gelar pun ketika itu dimenangkan oleh Rosberg.

Dalam musim itu juga, Hamilton dan Rosberg yang dulunya punya hubungan dekat, menjadi saling benci. Keduanya bahkan tak malu-malu saling sindir.

Setelah menjadi juara dunia untuk pertama dan terakhir, Rosberg memutuskan untuk pensiun. The Silver Arrows kemudian mendatangkan Valtteri Bottas untuk mengisi kekosongannya.

Bottas sendiri merupakan pembalap tipikal pejuang. Pria Finlanda tersebut sangat ingin bersaing memperebutkan titel juara bersama Mercedes.

Baca Juga:

Hanya saja, tidak ingin kejadian musim 2016 terulang, Mercedes membatasi pergerakan Bottas. Ia tidak bisa perang psikologis seperti Rosberg lima tahun lalu.

Musim 2022, Bottas akan memperkuat Alfa Romeo, sementara Mercedes mempromosikan pembalap muda mereka, George Russell. Seperti pendahulunya, Russell bukan sosok bermental second driver.

Mengetahui hal itu, Toto Wolff selaku Prinsipal Tim Mercedes, mengungkapkan bahwa pilot yang memperkuat Williams musim ini tersebut boleh bersaing langsung dengan Lewis Hamilton.

Hanya saja, ia juga harus tahu batasan-batasan yang ada dalam tim, serta menghormati seluruh keputusan yang dibuat oleh staf Mercedes.

"George (Russell) adalah pemuda yang pintar. Anda harus bisa beradaptasi dengan baik di tim baru, tapi bukan berarti Anda harus menahan diri saat mengendarai mobil kami," ujar Wolff.

"Ada beberapa batasan di tim yang harus dia hormati. George sudah tahu itu. Pada saat lampu hijau menyala di lintasan, semuanya itu tanggung jawab si pembalap. Saya tidak bisa mengontrol mereka dari jauh.

"Terpenting saat balapan adalah jangan pernah menabrak satu sama lain. Itu tanggung jawabnya. Dia boleh bersaing dengan ketat, memberikan perlawanan sengit, namun jangan sampai ada kontak di antara mereka.

"Saya sudah pernah berada di situasi seperti itu saat bersama Nico (Rosberg). Itu bukan hanya sekadar rivalitas, tapi ada banyak aura negatif di dalamnya. Itu tidak boleh terjadi lagi."

George Russell, Williams FW43B dan Nikita Mazepin, Haas VF-21

George Russell, Williams FW43B dan Nikita Mazepin, Haas VF-21

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

George Russell mungkin akan lulus dari Williams dengan catatan yang mengesankan. Pasalnya, musim 2021 menjadi musim terbaiknya berseragam tim asal Inggris itu.

Russell sukses mencetak poin perdananya bersama Williams pada balapan GP Hungaria. Ia kemudian mencetak podium perdananya, walau secara kontroversial dalam GP Belgia.

Tren positif tersebut kemudian ia pertahankan pada gelaran GP Italia dan GP Rusia, di mana Russell kembali finis di zona poin.

Kini, pembalap 23 tahun tersebut bertengger di peringkat ke-15 klasemen pembalap sementara, dan hanya berjarak empat poin saja dari pembalap AlphaTauri, Yuki Tsunoda.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kimi Raikkonen Targetkan Poin di Trek Sulit F1 GP Meksiko
Artikel berikutnya Saat Menggelar Formula 1 seperti Mengelola Konser Coldplay

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia