Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Wolff Sebut Trek F1 Zaman Sekarang Kurang Menantang

Toto Wolff merasa kesuksesan yang didapatkan oleh lintasan-lintasan tradisional pada musim 2020 ini adalah bukti Formula 1 mengambil langkah yang salah dengan lintasan-lintasan baru mereka.

Toto Wolff, Executive Director (Business), Mercedes AMG

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

F1 harus merubah total kalender balap mereka di musim ini karena imbas dari pandemi Covid-19. Dari total 22 balapan yang seharusnya digelar, 13 diantaranya batal.

Untuk mengakali musim 2020 agar bisa digelar dengan lancar, F1 pun menambahkan beberapa venue baru di Eropa ke dalam kalender balap mereka.

F1 kembali balapan di lintasan-lintasan yang sudah tak digunakan lagi seperti Portimao dan Mugello, serta kembali mengunjungi trek ikonik seperti Imola dan Nurburgring.

GP Turki pekan ini juga menandakan kembalinya lintasan Istanbul Park ke dalam kalender balap F1, sejak absen selama sembilan tahun. Istanbul Park menjadi trek populer bagi para pembalap dan tim.

Fan juga berharap lintasan-lintasan ini menjadi lintasan permanen di kalender balap F1, setelah menyuguhkan balapan yang menarik serta menantang bagi para pembalap.

Baca Juga:

Prinsipal tim Mercedes, Wolff, mengatakan bahwa cara lintasan-lintasan klasik ini "menghukum" para pembalap menjadi bukti bahwa ada yang salah dengan desain lintasan zaman sekarang.

Wolff bahkan sampai menyamai sirkuit zaman sekarang seperti lahan parkir supermarket yang terlalu besar.

"Saya selalu vokal terhadap ketidaksetujuan saya dengan arah yang kami ambil, membalap di 'lahan parkir supermarket yang terlalu besar'," ucap Wolff.

"Itu menghilangkan kemampuan para pembalap. Saya sangat senang balapan di Imola, dan saya suka balapan di Mugello, dimana satu kesalahan kecil saja bisa berakibat fatal," tambahnya.

Wolff merasa bahwa beberapa lintasan yang lebih baru dan modern memang memiliki identitas dan reputasinya sendiri.

Sakhir Tower

Sakhir Tower

Foto oleh: Sutton Images

Namun, masih ada beberapa hal yang harus diubah agar bisa lebih menantang para pembalap.

"Sirkuit modern seperti Bahrain, itu memiliki jiwanya sendiri, karena memang kami sudah balapan di Bahrain untuk waktu yang lama.

"Mungkin Anda semua bisa memakai standar sirkuit lama ke sirkuit baru, mengingat sirkuit-sirkuit ini juga memiliki jiwanya sendiri.

"Tapi kembali, saya bukan desainer sirkuit. Saya hanya memberikan respon dari kacamata mantan pembalap dan apa yang saya lihat dari TV di Mugello, Portimao dan Imola," Wolff mengakhiri.

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Hamilton Tegaskan Aspal Baru Istanbul Park Menakutkan
Artikel berikutnya Red Bull Santai Tentukan Masa Depan Albon

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia