Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Toto Wolff Tak Mau Pendatang Baru F1 Lebih Mudah Menang

Ketertarikan Porsche terjun ke Formula 1 mengundang komentar dari Toto Wolff. Prinsipal Mercedes itu berharap pendatang baru tidak lantas dapat kemudahan untuk menang.

Toto Wolff, Team Principal and CEO, Mercedes AMG

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Mulai 2026, lahir era baru F1 yang ditandai dengan pemberlakuan regulasi power unit hibrida turbo, tanpa adanya MGU-H. Rencana itu membuat pabrikan di luar yang ada sekarang, mulai menjajaki peluang membuat mobil balap.

Porsche, yang merupakan bagian dari Grup Volkswagen, ingin melebarkan sayap ke dunia balap jet darat. Mereka sudah bertemu dengan Federasi Otomotif Internasional (FIA) dan manajermen Formula 1 untuk membahas minat mereka.

Red Bull pun bakal berstatus produsen, lewat perusahaan Red Bull Powertrains, setelah mengadopsi mesin milik Honda.

Adanya tambahan peserta membuat pabrikan yang sudah eksis sekarang cemas. Pasalnya, pendatang baru akan mendapat keistimewaan seperti budget cap dilonggarkan atau pengembangan tidak seketat pemain lama.

Baca Juga:

Wolff setuju jika pabrikan baru diberi bantuan agar tidak menorehkan kinerja buruk pada awal partisipasi. Ini akan membuat mereka kapok.

Hanya saja, harus ada batasan sejauh mana fasilitas diberikan. Bagaimana pun sukses didapat lewat kerja keras, bukannya diberikan secara cuma-cuma.

“Saya kira sungguh hebat bahwa kami punya pabrikan otomotif orisinil yang menunjukkan minat bergabung dalam olahraga. Tentu saja, tidak ada perusahaan mobil besar yang mau masuk dan menghadapi situasi di mana mereka tidak kompetitif,” ujarnya.

“Karena itu, kami perlu punya sistem yang bisa memitigasi risiko sangat besar. Tapi, di sisi lain, F1 adalah Liga Champions dan tidak ada yang bisa mengharapkan masuk Liga Champions pertama kali dan langsung melangkah ke final, lalu pulang dengan trofi besar.”

Lewis Hamilton, Mercedes W12

Lewis Hamilton, Mercedes W12

Photo by: Zak Mauger / Motorsport Images

Pria Austria itu lalu mencontohkan bagaimana pada produsen mesin yang ada sekarang berjuang hingga sampai ke level tertinggi.

“Kami ada di sana sejak lama, kami menginvestasikan banyak uang, keringat, darah dan hasil buruk agar kami bisa sampai di posisi kami,” ia menambahkan.

“Lihat sejarah Mercedes selama tiga tahun pertama bekerja sebagai tim. Lihat, tahun-tahun buruk Honda yang dialami atau hari-hari Renault. Kami semua haris berjuang untuk naik dan memenangi balapan atau kompetisi.

“Jadi perlu keseimbangan tepat yang dibutuhkan untuk menarik pendatang baru sebagai pabrikan power unit.

Wolff menganalisis penyebab pabrikan keluar dari F1. Salah satunya, mereka tak punya cukup waktu untuk mengukir kesuksesan.

“Saya kira setiap orang menyadari bahwa Anda tidak bisa hanya datang dan menaklukkan, tapi Anda perlu memberi waktu. Hal itu yang salah dipahami oleh pabrikan,” tuturnya.

“Ketika Anda melihat Toyota, Honda dan BMW sebagai pengalaman masa lalu, semua uang, sumber daya jadi tidak relevan kalau Anda tidak memberi waktu cukup untuk sebuah proyek.

“Saya kira setiap orang yang bergabung dengan F1 sebagai sebuah tim atau pabrikan power unit perlu memahami ini. Proyek butuh waktu. Itu yang membuat olahraga ini menjadi menarik karena tak mudah untuk menang.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Tantangan Unik Autodromo Hermanos Rodriguez Versi Alpine
Artikel berikutnya Jadwal Balapan Pekan Ini: Tiga Pembalap Indonesia Bertarung

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia