Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Drama superlicence Ticktum di F3 Asia

Motorsport.com menerima kabar, F3 Asia Musim Dingin, kompetisi yang saat ini diikuti pembalap junior Red Bull, Dan Ticktum, rupanya tidak memenuhi syarat untuk superlicence Formula 1.

Dan Ticktum, Motopark Dallara F317 - Volkswagen

Dan Ticktum, Motopark Dallara F317 - Volkswagen

FIA F3 / Suer

Dalam daftar yang dirilis FIA pada Desember lalu, Formula 3 Asia Musim Dingin (Asian Formula 3 Winter Series/AWS) tercantum sebagai salah satu kompetisi yang berhak mendapatkan alokasi poin superlicence, syarat untuk membalap di Formula 1.

Atas pertimbangan tersebut, Red Bull menempatkan Ticktum, kini mengoleksi 35 dari 40 poin yang diperlukan, ke ajang AWS dan membela tim Hitech GP.

Namun, menurut kabar yang diterima Motorsport.com pada ronde kedua di Sepang pekan lalu, AWS tidak memenuhi kriteria yang ditentukan FIA.

Apendiks L dari regulasi FIA menyatakan bahwa setiap kejuaraan "harus minimal terdiri dari lima pekan balapan, dan minimal digelar di tiga trek yang berbeda" untuk memenuhi syarat superlicence.

Sedangkan AWS hanya terdiri dari tiga ronde dan dihelat di dua sirkuit berbeda, yakni Buriram di Thailand dan dua ronde penutup di Sepang, Malaysia.

Pun demikian, AWS sudah menetapkan jadwal jauh sebelum FIA merilis pembaruan poin superlicence pada Desember.

"Kami sadar dengan kriteria tersebut," beber Davide de Gobbi, bos Topspeed yang mengorganisir AWS, kepada Motorsport.com.

"Namun, ketika AWS terdaftar dalam tabel alokasi FIA, kami mengira AWS sudah berhak mendapat alokasi poin superlicence. Terlebih setelah Grup Single Seater menerima semua detail tentang AWS, termasuk jadwal, pada 18 September.

"Sekarang kami sedang meminta klarifikasi dari FIA, tapi tentu kami kecewa dengan kabar ini."

Menanggapi hal tersebut, direktur keselamatan FIA, Adam Baker, berkata kepada Motorsport.com, "Semua kejuaraan yang terdaftar dalam tabel berhak mendapatkan alokasi poin superlicence poin, asal memenuhi kriteria seperti yang diatur dalam Apendiks L.

"Jadi semua kejuaraan yang tidak memenuhi persyaratan Apendiks L, sayangnya tidak berhak mendapatkan alokasi poin superlicence," tuturnya.

Andai AWS berhak menghadiahi poin superlicence, maka Ticktum minimal harus finis di tiga besar dalam klasemen.

Namun pembalap Inggris Raya itu saat ini terdampar di peringkat kedelapan akibat serangkaian insiden pada ronde pertama dan masalah mekanis pada ronde kedua. Ia harus memangkas selisih 35 poin dari Alessandro Ghiretti, dengan 75 poin yang tersisa.

Perihal keputusan apakah ia akan turun di ronde terakhir (23-24 Februari) atau tidak, sumber yang dekat dengan Ticktum mengatakan kepada Motorsport.com bahwa hal tersebut akan diumumkan dalam waktu dekat.

Foto oleh: PR Plus Limited

10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Demi F1, Ticktum ikuti F3 Asia Musim Dingin
Artikel berikutnya Suzuka masuk kalender F3 Asia 2019

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia