Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Tanpa jalur pasti ke F1, ajang F2 "buang-buang waktu"

Menurut Fabio Leimer, juara umum GP2 2013, ajang Formula 2 menjadi "tidak masuk akal" dan "buang-buang waktu" jika tidak ada jalur pasti untuk naik kelas ke Formula 1.

Norman Nato, Pertamina Arden and Oliver Rowland, DAMS at the start of the race

Norman Nato, Pertamina Arden and Oliver Rowland, DAMS at the start of the race

FIA Formula 2

Norman Nato, Pertamina Arden and Oliver Rowland, DAMS at the start of the race

Leimer menjadi peraih juara umum GP2 (kini F2) terakhir yang tidak bisa menembus Formula 1. Padahal F2 kerap disebut sebagai batu loncatan bagi para pembalap yang ingin naik kelas ke F1.

Ia kini berkompetisi di VLN (ajang balap ketahanan di Nurburgring), sementara "penerusnya" seperti Jolyon Palmer, Stoffel Vandoorne, dan Pierre Gasly sudah mendapat kesempatan membalap di F1 meski tidak langsung terjadi pada tahun berikutnya setelah masing-masing merebut gelar GP2/F2.

Pembalap muda seperti Lance Stroll dan Max Verstappen justru bisa tampil di F1 tanpa harus melewati jenjang F2/GP2, dan langsung naik kelas dari Formula 3 Eropa.

"Mudah-mudahan F1 bisa berubah, karena jika tidak, maka F2 menjadi tidak masuk akal dan buang-buang waktu saja. Karena jika saya punya dana, saya bisa saja naik kelas ke F1 dari Formula 3," kata Leimer secara eksklusif kepada Motorsport.com.

"Seperti olahraga lain, seharusnya ada jenjang-jenjangnya. Dan saya tidak sendiri, dalam tiga atau empat tahun terakhir, masih ada pembalap yang tidak bisa menembus [F1]. Saya pikir itu tidak benar.

"Beberapa pembalap yang lebih tua juga berusaha bertahan di F1 tiap tahunnya. Sementara para pembalap muda menjadi kesulitan mendapatkan kursi.

"Kondisi F1 saat ini terlalu bergantung pada uang, dan tim-tim kecil kerap kesulitan. Sehingga mereka harus mengambil pembalap 'pay driver' agar mereka bisa membuat mobil lebih cepat.

Leimer berkata bahwa seharusnya ada jalur yang lebih jelas menuju F1, terutama bagi pemenang F2.

"[F2] juga menghadapi permasalahan yang sama," tambahnya. "Mereka juga sedang sedikit kesulitan karena banyak pembalap yang mulai berpikir 'mengapa saya harus mengeluarkan banyak uang jika saya tidak punya jalan menuju F1'.

"Ini menjadi masalah karena dulu pembalap-pembalap top selalu mendapat kesempatan ke F1. Kini permasalahannya banyak tim F1 yang kesulitan dengan uang, sehingga mereka harus mengambil pay driver."

"Menurut saya, ada sesuatu yang salah di sana."

2013 champion Fabio Leimer

2013 champion Fabio Leimer

Juara GP2 2013, Fabio Leimer
Fabio Leimer, in the GP2 paddock

Fabio Leimer, in the GP2 paddock

Foto oleh: GP2 Series Media Service

Fabio Leimer
Fabio Leimer

Fabio Leimer

Fabio Leimer
Fabio Leimer

Fabio Leimer

Fabio Leimer
Fabio Leimer

Fabio Leimer

Fabio Leimer
Fabio Leimer

Fabio Leimer

Fabio Leimer
Fabio Leimer

Fabio Leimer

Fabio Leimer
Third place Fabio Leimer

Third place Fabio Leimer

Fabio Leimer
Fabio Leimer

Fabio Leimer

Fabio Leimer
2013 champion Fabio Leimer

2013 champion Fabio Leimer

Juara GP2 2013, Fabio Leimer
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sean Gelael yakin bisa rebut titel Formula 2 2018
Artikel berikutnya Gelael gabung Prema untuk F2 musim 2018

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia