De Vries: Sejumlah penilaian terhadap Gelael tidak adil
Menurut pembalap tim Formula 2 Prema, Nyck de Vries, sejumlah penilaian terhadap pembalap Indonesia sekaligus rekan setimnya, Sean Gelael, tidak adil.
Sean Gelael, PREMA Racing
FIA Formula 2
Bersama Pierre Gasly dan kemudian Charles Leclerc, Prema menyabet dua gelar pembalap secara beruntun meski tergolong tim baru di F2 (dulu GP2). Kedua pembalap tersebut kini akan berbagi lintasan di kasta tertinggi single-seater, Formula 1.
Untuk musim 2018, tim asal Italia itu akan menurunkan pembalap Indonesia, Sean Gelael, dan pembalap junior McLaren asal Belanda tapi juga memiliki darah Indonesia, Nyck de Vries.
Pada musim debutnya di F2 tahun lalu, de Vries mencetak satu kemenangan Sprint Race, lima podium, dan dua fastest lap, dengan total raihan 114 poin.
Sementara Gelael sudah menjalani dua musim penuh di ajang balap yang hanya satu tingkat di bawah F1 tersebut. Dengan total raihan 41 poin, peringkat kedua pada Feature Race Austria 2016 menjadi satu-satunya hasil podium dan raihan terbaiknya hingga saat ini di F2.
Maka muncul anggapan bahwa bergabungnya Gelael ke tim Prema bukan murni karena alasan kemampuan balapnya. Tapi de Vries menolak anggapan tersebut dan menyebut Gelael sebagai pembalap yang sangat kompetitif.
"Sean benar-benar mengejutkan saya sejauh ini," kata de Vries kepada Motorsport.com. "Saya telah mengenalnya sejak tingkat gokart, dan tentu saja saya sudah menjadi teman dia sejak lama. Tapi saya belum pernah menjadi rekan setimnya.
"Sejumlah orang mungkin punya penilaian mengenai cara dia bergabung ke sini, atau bisa dibilang prasangka, yang menurut saya sangat tidak adil. Sean adalah orang yang sangat kompetitif dan pembalap yang sangat bagus.
"Menurut saya kami berdua bisa saling menguatkan dan menjadi rekan setim yang bagus. Sejauh ini saya merasa sangat positif."
De Vries, yang baru saja dikonfirmasi bergabung ke skuat WEC Racing Team Nederland, kemudian berharap dia dan Gelael bisa mendapat dukungan yang tepat dari Prema.
"Kami tentu saja berlatih bersama-sama dan Sean secara umum cukup bagus saat berolahraga," tambahnya. "Dia orangnya tinggi jadi olahraga basket cocok buat dia. Tapi faktor tinggi juga yang membuat dia terkadang tidak bisa melakukan hal dengan mudah.
"Meskipun begitu dia sangat kompetitif di segala hal yang dia lakukan, dan saat berada di trek dia bisa tampil sangat cepat.
"Jadi saya berharap kami bisa meraih hasil yang bagus. Dan mudah-mudahan tim bisa mendukung dia dan mengeluarkan potensi maksimal. Karena menurut saya, sejauh ini dia belum menunjukkan kemampuan maksimalnya."
Wawancara eksklusif oleh Erwin Jaeggi
Ikuti Motorsport.com di:
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments