Masalah kopling, akan ada "kekacauan besar" di F2 Monako
Sejumlah pembalap Formula 2 menyebut masalah kopling membuat prosesi start menjadi berbahaya, dan ada kekhawatiran terjadinya kekacauan di Monako.
Start action, Nicholas Latifi, DAMS, leads Ralph Boschung, MP Motorsport
FIA Formula 2
F2 memperkenalkan mobil generasi terbaru di 2018. Tapi dua ronde pertama diwarnai masalah kopling, akibatnya banyak pembalap mengalami stall saat berusaha keluar dari kotak grid.
Masalah yang terjadi pada ronde pembuka di Bahrain membuat sejumlah pembalap berkata bahwa prosedur start sudah seperti "perjudian".
Tak kunjung membaik dan bisa dibilang justru semakin parah, tercatat sebanyak empat pembalap mengalami stall saat feature race di Baku, dan lima pembalap stall di sprint race keesokan harinya. Pembalap kembali mengkritik sistem kopling yang mereka sebut "sangat sensitif" dan "terasa acak".
Ketika ditanya apakah masalah kopling bisa menjadi bahaya yang lebih besar, pemuncak klasemen, Lando Norris berkata kepada Motorsport.com: "Ya! Banyak yang mengalami stall, di kiri, di kanan, jadi banyak pembalap berusaha menghindar ke segala arah.
"Siapa tau nanti akan ada pembalap yang start dari posisi belakang, melaju dalam kecepatan tinggi, dan tidak bisa menghindar. Akan ada kecelakaan parah."
Hal itu dibenarkan oleh pembalap junior Renault F1, Jack Aitken, yang mengalami stall di kedua balapan Baku.
"Dari belakang memang cukup menakutkan. Saya juga berbicara soal ini dengan Louis Deletraz, dan dia mengatakan hal yang sama [bahwa ini merupakan masalah keselamatan]," ungkap Aitken kepada Motorsport.com.
"Kita juga tidak ingin gelar juara ditentukan oleh masalah seperti ini, masalah teknis."
Alex Albon berkata dirinya sudah "tiga kali mengalami start buruk" di 2018 sejauh ini. Pembalap Thailand itu berhasil memenangi feature race setelah melakukan start yang baik.
Menurutnya masalah yang terjadi di Bahrain dan Baku tidak menimbulkan kehebohan karena trek yang lebar memberikan pembalap cukup ruang untuk menghindar. Tapi ia khawatir akan ada "kekacauan" di trek yang jauh lebih sempit seperti Monako.
"Sejauh ini kita sudah mengunjungi Bahrain dan Baku, dua sirkuit terlebar di kalender," ujar Albon. "Bayangkan jika masalah ini terjadi di Monako. Akan ada kekacauan besar."
Ikuti Motorsport.com di:
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments