Start Formula 2 disebut seperti "perjudian"
Rumitnya mobil baru membuat para pembalap Formula 2 dihadapkan dengan "perjudian" start pada ronde Bahrain pekan lalu.
Foto oleh: FIA Formula 2
Banyak pembalap F2 tampak kesulitan menguasai start pada ronde pembuka musim 2018 pekan lalu. Akibatnya sebagian dari mereka ada yang terjebak di grid atau memulai balapan dari posisi pit lane.
Permasalahan diyakini terletak pada pencarian titik gigit dari kopling mobil baru, dan pembalap harus membagi fokus mereka antara melepas kopling dan menginjak pedal gas.
Berbeda dari mobil generasi sebelumnya yang ditenagai mesin Naturally Aspirated (GP2/11), mobil F2 2018 diusung dengan turbocharger.
Beberapa korban dari kerumitan start ini termasuk pembalap Prema asal Indonesia, Sean Gelael, dan pembalap DAMS, Alexander Albon.
"Beberapa tim sudah mulai tahu cara mengatasi kopling baru," ungkap Albon.
"Lalu ada tim lain yang masih kesulitan, seperti kami, ART, dan Prema. Ini hampir bisa dibilang seperti perjudian. Antara kami mengalami stall, atau justru melintir. Jika saya kehilangan enam atau tujuh posisi di setiap start, ini akan menjadi musim yang panjang."
Pembalap Carlin, Lando Norris, yang memenangi feature race dan mengeksekusi dua start bagus di ronde Bahrain, yakin bahwa presisi tinggi dibutuhkan untuk bisa mendapat start yang sempurna.
"Kami telah bekerja lebih keras dibanding tim lain soal cara start," ucap pembalap cadangan tim F1 McLaren itu.
"Kami sudah bisa lebih presisi agar mendapatkan start yang bagus. Sementara yang lain sepertinya masih kesulitan."
Juara bertahan GP3 dan pembalap ART, George Russell, dua kali mengalami masalah start. Pertama pada feature race ia mengalami wheel-spin saat meluncur, dan kemudian di sprint race ia justru tidak bisa meninggalkan kotak grid.
"Kesalahan pembalap, itulah yang terjadi," ungkap Russell yang juga merupakan pembalap junior Mercedes.
"Lima atau enam pembalap stall pada race kedua, dan sedikitnya dua pembalap [di feature race]. Mobil sangat sulit untuk meluncur, bahkan saat di pit lane sekalipun.
"Kopling sangat sensitif. Jendela operasinya sangat kecil, yang berarti pembalap harus benar-benar akurat dalam mengatur kopling mereka."
Laporan tambahan oleh Oleg Karpov dan Scott Mitchell
Ikuti Motorsport.com di:
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments