Bos F2 Tak Mau Lihat Tim-tim Melakukan Hal Konyol
Sama seperti Formula 1, ajang balap turunannya juga akan menerapkan inovasi. CEO F2, Bruno Michel, tak mau ada pihak-pihak yang memanipulasi perubahan radikal dalam format balapan tersebut.
Foto oleh: Red Bull Content Pool
Mulai musim 2021, publik akan melihat perbedaan dalam F2 dan F3. Salah satu pertimbangan adalah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang berimbas pada finansial tim dan penyelenggara.
Hanya ada delapan tuan rumah dan 24 lomba. Ini artinya masing-masing lokasi akan menggelar tiga balapan.
Pada grid sprint race pembuka, terlihat deretan penghuni 10 besar kualifikasi Jumat, dengan urutan terbalik.
Pembalap tercepat sesi itu, akan memulai dari peringkat ke-10 meski mendapat empat poin tambahan. Kondisi tersebut diulang lagi untuk sprint race kedua dan kali ini patokannya adalah hasil sesi pertama. Rapor dalam kualifikasi Jumat juga dipakai untuk menyusun start feature race.
Perubahan ekstrim tersebut memunculkan kebingungan di kalangan pembalap dan tim, terutama saat menyusun strategi. Ide agar tak perlu ngoyo jadi yang tercepat dalam kualifikasi pun melintas di benak awak paddock.
Terlepas dari tanda tanya besar yang timbul, Michel yakin kalau terobosan dalam format balapan bakal sukses.
“Saya yakin bahwa itu akan sukses. Kami telah memeriksa dengan hati-hati untuk memastikan bahwa tidak ada celah karena hal terakhir yang ingin kami lihat adalah pembalap rela dilewati karena itu memberinya keuntungan,” kata Michel kepada Motorsport.com.
“Jika ada orang yang berpikir bahwa beberapa tim mungkin memainkan permainan lucu dengan kehilangan posisinya secara sukarela, saya pikir itu akan sangat mustahil. Jika mereka melakukan itu, maka sangat bodoh.
“Saya tak melihat alasan seorang pembalap tak tertarik berada di posisi pole atau disalip pada satu titik. Ini tidak akan bekerja seperti itu. Saya ragu kalau ada hal-hal seperti ini tapi jelas bakal berdampak pada strategi tim dan pembalap selama balapan akhir pekan.
“Hal paling penting adalah kami punya format baru di mana feature race akan digelar Minggu, sebelum Formula 1, yang mana tak mungkin dilakukan di masa lalu. Itu sangat penting untuk kesadaran kami.
Bruno Michel, FIA Formula 2
Photo by: Joe Portlock / Motorsport Images
Michel menegaskan bahwa perubahan tersebut dilakukan dengan bantuan penyelenggara Formula 1, yang ikut memantau dari dekat peluncurannya.
“Saya tidak tahu kalau mereka (F1) akan mempertimbangkannya tapi tentu saja mereka akan melihat perubahan dari dekat,” tuturnya.
“Mereka (F1) terlibat, kami tidak memutuskan ini sendiri. Ini adalah hasil diskusi dengan Ross (Brawn) dan Chase (Carey) pada saat itu dan dengan FIA serta Stefano (Domenicali) saat menjabat kala itu. Semua orang sangat antusias dengan itu.
“Semua orang akan melihat bagaimana ini bekerja dan F1 memutuskan apa yang ingin dilakukan. F1 juga tidak bisa menjalankan hal ini karena lingkungannya berbeda. Ini bukan kategori tunggal yang membuat perbedaan strategi yang masif. Mungkin mereka akan melihatnya, mungkin mereka akan mengambilnya. F1 menangani dengan cara berbeda.”
Musim baru F2 akan dimulai dari Sirkuit Internasional Bahrain, Jumat (26/3/2021), di mana para pembalap akan melalui sesi latihan 45 menit, sebelum melakukan kualifikasi format baru.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments