Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos F2 Tertarik Gunakan Teknologi Hibrida dan Biofuel

Championship General Manager, Bruno Michel, mengatakan pihaknya sedang mempelajari kemungkinan penggunaan teknologi hibrida dan biofuel pada mobil Formula 2 dan Formula 3.

Bent Viscaal, Trident

Foto oleh: Trident

Penggunaan teknologi ramah lingkungan dan bahan bakar berkelanjutan telah digunakan sebelumnya di Formula 1. Tapi, Bruno Michel telah menegaskan bahwa mobil di F2 dan F3 tak akan berubah hingga tiga tahun ke depan.

Itu dilakukan untuk menjaga perekonomian setiap tim yang mengalami dampak besar akibat pandemi Covid-19. Namun, kejuaraan tersebut juga tidak mengesampingkan penggunaan teknologi ramah lingkungan di masa depan.

Teknologi hibrida dan penggunaan material yang lebih ramah lingkungan menjadi topik hangat dalam dunia balap roda empat maupun roda dua.

F1 lebih dulu memulai penggunaan teknologi hibrida yang digunakan pada mobil mereka sejak 2014 lalu. Kali ini sedang ada pengkajian tentang penggunaan bahan bakar nabati sepenuhnya, yang akan diterapkan di power unit generasi berikutnya pada 2025.

Michel mengatakan F2 dan F3 sudah mulai mempertanyakan pertanyaan yang sama tentang bagaimana kedua kategori tersebut bisa lebih ramah lingkungan.

“Kami telah membuat keputusan untuk tidak mengubah mobil F2 selama tiga tahun ke depan, dan itu juga kami lakukan dengan F3, karena saat ini tak ada yang ingin membeli mobil baru,” kata Michel kepada Motorsport.com.

“Mobil saat ini bekerja berdasarkan performa dan pembelajaran bagi para pembalap untuk kategori berikutnya. Mereka bekerja dari sudut pandang pertunjukan karena balapan di F2 dan F3 sungguh luar biasa, dan kami tak ingin mengubahnya.”

Baca Juga:

Penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan menjadi kampanye setiap kejuaraan balap mobil yang masih menggunakan bahan bakar sebagai sumber tenaga.

Namun, bahan bakar berkelanjutan dianggap tak dapat mengeluarkan tenaga lebih besar dibandingkan dengan bahan bakar minyak. Teknologi hibrida yang tak murah juga membuat setiap tim berpikir ulang untuk mengubah desain mobilnya.

Saah satu solusinya adalah pihak penyelenggara menyediakan teknologi hibrida seperti yang dilakukan oleh WRC. Itu dilakukan agar setiap tim memiliki komponen yang sama dan tak ada yang lebih unggul dalam hal tersebut.

Selain itu, anggaran yang dibebankan juga lebih sedikit karena setiap tim tak perlu mengembangkan teknologi sendiri yang akan membuang-buang uang mereka.

“Pada titik tertentu kami bertanya pada diri sendiri tentang lingkungan kami, mungkin hibrida atau biofuel. Jadi, saat ini kami sedang membicarakan itu. Tapi, itu tak akan terjadi dalam waktu dekat karena kami tidak ingin ada biaya tambahan,” ujar Michel.

“Tentu saja, kami harus berpikir tentang itu dan kami sudah memiliki rancangan tentang teknologi yang ramah lingkungan saat ini.”

Livery Uni-Virtuosi F2 team.

Livery Uni-Virtuosi F2 team.

Mobil F2 dan F3 tak akan berubah selama tiga tahun  ke depan. Bruno Michel juga menutup kemungkinan untuk mengembangkannya sebelum mobil generasi baru diluncurkan.

Tahun lalu, F2 Dallara, yang diperkenalkan pada 2018, mengalami perubahan besar untuk menyesuaikan ban baru ukuran 18 inci, yang juga akan digunakan di F1 tahun depan.

“Kami selalu memiliki kemungkinan untuk melakukan apa yang kami sebut sebagai upgrade kit seperti yang kami lakukan tahun lalu untuk F2 dengan ban 18 inci. Ini bukan hanya tentang mengganti ban dan pelek, ada beberapa perubahan pada mobil,” kata Michel.

“Itulah mengapa kami tidak melakukan perubahan apa pun sekarang, karena kami melakukan perubahan besar tahun lalu, yang seharusnya kami lakukan setahun sebelum F1.

“Kami selalu memiliki kemungkinan untuk melakukan perubahan pada mobil tanpa mendesain ulang. Mungkin dalam satu atau dua tahun kami dapat melakukannya, tetapi kami tidak akan sepenuhnya mengganti mobil dalam tiga tahun.”

Pietro Fittipaldi, Pinnacle Motorsport.

Pietro Fittipaldi, Pinnacle Motorsport.

Foto oleh: FIA F3 Asia Winter Series

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jika Capai Target F2, Piastri Berpeluang Tes F1
Artikel berikutnya Bos F2 Tak Mau Lihat Tim-tim Melakukan Hal Konyol

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia