Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

F2-F3 Evaluasi Kalender dan Format Balapan 2022

Perubahan akhir pekan lomba serta pengurangan gap antar event menjadi pusat pembahasan terkait Formula 2 dan Formula 3 untuk musim depan.

Dan Ticktum, Carlin,  Liam Lawson, Hitech Grand Prix

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Tahun ini, feeder series F1 menggunakan format yang menampilkan lebih sedikit gelaran, tetapi jumlah balapan sama dalam setiap akhir pekannya. Hal ini demi upaya mengurangi biaya bagi tim.

Baik F2 maupun F3 mengadopsi format tiga perlombaan baru, juga mengggunakan prosedur kualifikasi yang bersifat memecah belah, di mana menghasilkan dua balapan dengan grid terbalik.

Dinilai telah mengurangi biaya operasional, bahkan dinyatakan sukses oleh bos kejuaraan, yakni Bruno Michel, rupanya format lomba sedang ditinjau untuk tahun depan. Dan itu dapat mengakibatkan perubahan.

Michel mengatakan, pro dan kontra dari format serta kalender telah diidentifikasi. Diskusi juga sudah dimulai dengan dengan FIA dan Formula 1. Adapun, keputusan mengenai format dan kalender diharapkan segera dirilis.

“Kami akan melihat semua pro dan kontra, namun itu bukan keputusan yang mudah untuk dibuat,” kata Michel.

“Secara keseluruhan, saya akan katakan format baru ini bekerja sangat baik di trek dan saya cukup senang tentang itu. Tetapi pertanyaannya adalah, 'Apakah itu masuk akal dalam hal kalender?’.”

Dua keluhan terbesar yang dihasilkan oleh kalender dan format baru adalah kesenjangan antara balapan dan format kualifikasi yang rumit.

Kalender F2 menuai banyak kritikan lantaran memiliki jeda panjang. Setelah seri pembuka di Bahrain, para pembalap harus menunggu delapan minggu untuk putaran kedua di Monako.

Kemudian, seusai seri keenam di Sochi (24-26 September), akan ada jeda selama 10 pekan sebelum lomba berikutnya di Arab Saudi (3-5 Desember).

Guanyu Zhou, Uni-Virtuosi Racing leads Felipe Drugovich, Uni-Virtuosi at the start of the race

Guanyu Zhou, Uni-Virtuosi Racing leads Felipe Drugovich, Uni-Virtuosi at the start of the race

Photo by: Zak Mauger / Motorsport Images

Gap yang terbilang sangat besar antara event balapan turut berimbas pada format kualifikasi, yang menjadi rumit lebih sulit untuk dipahami oleh para penggemar. Sampai-sampai harus diperlukan penjelasan yang teratur.

Kualifikasi menentukan grid untuk Race 3 pada Minggu. Sedangkan 10 besar di F2 dan 12 teratas di F3 dibalik sebagai penentuan posisi start untuk Sprint Race. Hasil dari balapan itu lalu dibalik dengan cara yang sama untuk menetapkan grid start Sprint Race 2.

“Jika kita melihat situasinya secara objektif, saya akan bilang bahwa ada terlalu banyak waktu di antara acara dan itu adalah sesuatu yang kami pahami dan masukan dari penggemar cukup jelas,” ucap Michel.

“Lebih sulit untuk terlibat dalam kejuaraan ketika Anda memiliki satu bulan atau bahkan dua bulan di antara event. Ketika kami pergi ke Silverstone, semua orang melupakan Baku. Itulah masalahnya. Itu adalah sesuatu yang benar-benar perlu kami perhatikan dengan hati-hati, karena kami tidak ingin kehilangan penggemar karena masalah itu.

“Hal kedua yang bisa kami katakan adalah formatnya sedikit rumit untuk dipahami, dan kami perlu menjelaskan dan menjelaskannya lagi. Fakta bahwa kami mengadakan balapan setiap bulan dan setengah bulan tidak membantu (penggemar) untuk memahami formatnya.

“Satu hal yang dikatakan orang adalah mereka ingin F3 dan F2 bersama dengan F1 di akhir pekan yang sama. Itu bagus, namun itu tidak memungkinkan kami untuk mendukung F1 sebanyak yang kami inginkan, karena kami tidak dapat menggelar terlalu banyak balapan.

“Hal terakhir, dan untuk F3 tidak apa-apa. Tetapi untuk F2, akhir pekan tiga balapan adalah pekerjaan yang sangat berat bagi tim.”

Dennis Hauger, Prema Racing, Jack Doohan, Trident

Dennis Hauger, Prema Racing, Jack Doohan, Trident

Photo by: Mark Sutton / Motorsport Images

Lebih lanjut, Michel menguraikan manfaat dari sistem baru, yang telah membuat visibilitas Formula 3 meningkat. Kejuaraan kini memiliki platform yang lebih besar dalam event-event F1, sementara lsedikit acara telah menghemat uang tim.

“Kami telah menurunkan biaya untuk tim pasti karena kami memiliki lebih sedikit acara, jadi itu cukup sederhana. Jelas kami telah meningkatkan visibilitas Formula 3 secara besar-besaran dengan F3 menjadi satu-satunya balapan pendukung dengan F1 di beberapa event. Ini adalah perbedaan besar,” tuturnya.

“Kami (juga) telah meningkatkan angka untuk Formula 2 secara umum, TV, media sosial. Jadi, semua ini sangat penting.

“Tujuan olahraga yang kami miliki sepenuhnya terpenuhi, yang berarti kami memiliki balapan yang menarik. Kami memiliki pembalap barisan tengah yang dapat mencetak hasil menarik pada Sabtu dan itu adalah sesuatu yang sangat penting untuk kategori kami.

“Kami memiliki Feature Race pada Minggu yang saya inginkan untuk waktu yang cukup lama dan menurut saya, ini adalah posisi yang kuat. Jadi, (format baru) itu berhasil.”

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pourchaire Ungkap Usahanya Pulih demi F2 Inggris
Artikel berikutnya Debut Manis Christian Lundgaard Jadi Peringatan Pembalap IndyCar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia