Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Frederik Vesti Ingin Lebih dari Konsisten Poin di Formula 2

Frederik Vesti hanya finis P4 pada musim terakhirnya di FIA Formula 3 pada 2021 meskipun konsisten merebut poin. Pada 2022, ia berniat konsisten podium di Formula 2.

Frederik Vesti, ART Grand Prix

Dua musim terakhir turun di Formula 3, Frederik Vesti terbilang menjadi pembalap paling konsisen merebut poin. Namun begitu, pembalap asal Denmark tersebut mengaku butuh lebih berani mengambil risiko untuk menang saat mulai naik ke Formula 2 pada tahun ini.

Hanya tiga kali tidak merebut poin sepanjang musim, Vesti berkembang menjadi pembalap dengan keandalan paling baik di F3 bersama ART Grand Prix pada 2021.

Sepanjang kariernya di FIA F3, dua musim terakhir, Vesti menempati peringkat keempat. Tahun lalu, ia hanya sekali menang (dua kali lebih sedikit daripada 2020) dengan total lima podium (satu lebih banyak).

Meskipun Vesti tidak mampu menjuarai F3 musim lalu, ART Grand Prix tetap mempromosikannya ke Formula 2 untuk musim balap 2022. Vesti mengaku fokus utamanya pada F2 2022 adalah mencetak poin dengan konsisten.

“Tetapi, kadang Anda harus bisa balapan lebih lepas. Mungkin itu yang harus saya ubah sedikit untuk musim balap 2022,” kata Vesti seperti dikutip laman resmi FIA Formula 2.

“Saya tidak perlu banyak berubah karena mampu konsisten merebut poin sudah sangat baik. Namun, akan lebih penting untuk menang, merebut podium, dan mencetak poin maksimal.

“Anda akan selalu melihat ke belakang dan berpikir sudah melakukan sesuatu yang berbeda. Secara umum, saya cukup senang dengan hasil dan jalannya musim lalu.”

Pembalap 20 tahun yang menjadi bagian dari Mercedes Junior Team itu menambahkan, ART Grand Prix adalah tim hebat. Vesti mengakui mampu meraih sejumlah sukses bersama tim yang berbasis di Villeneuve-La-Guyard, Yonne, Prancis, tersebut.

Untuk musim balap 2022, Vesti bakal menjadi rekan setim Theo Pourchaire yang tak lain salah satu rival beratnya dalam perebutan gelar di F3 2020. ART Grand Prix sendiri berambisi ke posisi teratas setelah dua tahun tidak mampu menembus tiga besar baik di kategori pembalap maupun tim.

Pun begitu, Vesti enggan mematok target pribadi pada musim pertamanya di F2 nanti. “Tujuan terbesar saya adalah berprogres sebagai pembalap dan bagaimana membantu tim,” ucapnya.

Frederik Vesti, ART Grand Prix, finis di peringkat keempat klasemen akhir FIA Formula 3 2021.

Frederik Vesti, ART Grand Prix, finis di peringkat keempat klasemen akhir FIA Formula 3 2021.

Foto oleh: Formula Motorsport Ltd

Jumlah tes yang terbatas menjadi alasan mengapa Vesti tidak mau menetapkan target di F2 2022. Ia baru tiga kali menjalani tes dengan mobil F1 dan itu semua diisi dengan pengenalan mobil serta ban.

“Saya mengalami insiden sekali dan tim memiliki beberapa problem dengan mobil sehingga kami tidak bisa melibas trek lebih banyak sesuai rencana,” tutur Vesti.

“Tetapi kami masih mampu bekerja bagus sebagai tim. Bersama rekan setim Theo (Pourchaire), kami menemukan sejumlah hal baru yang penting selama tes lalu.”

Kini, Frederik Vesti mengaku sudah tidak sabar menghadapi tes pramusim F2 yang akan berlangsung dua sesi masing-masing di Sirkuit Sakhir, Bahrain (2-4 Maret) dan Circuit de Barcelona-Catalunya, Spanyol (12-14 April).

“Tes pramusim nanti akan sangat membantu kami. Saya mengenal betul trek di Bahrain. Dengan begitu, saya bisa lebih fokus lebih baik dalam hal pengendalian mobil. Saya sangat menantikan tes tersebut karena akan membantu kami,” kata Frederik Vesti.  

  

 

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Roy Nissany Prioritaskan Penguatan Mental
Artikel berikutnya Campos Racing Tarik Olli Caldwell untuk FIA Formula 2 2022

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia