Hauger Ikut Kecewa pada Kegagalan Vips di F2 Azerbaijan

Vips mendominasi di sirkuit jalan raya Baku, akhir pekan lalu. Pembalap Hitech Grand Prix itu membuang kesempatan menang saat menabrak pembatas di bagian kastil yang sempit pada lap ke-23.

Kesempatan tersebut tak disia-siakan Hauger yang tertahan di belakang sesama pembalap junior Red Bull Racing itu, selama beberapa lap, sebelum tancap gas dan menggunakan DRS (Drag Reduction System).

“Saya sangat ingin menang dan memacu demi itu, dan mencoba untuk berada di dalam DRS. Juri sedikit mendorong, sehingga saya mencoba untuk bertahan dalam DRS dan mendapatkan beberapa pijakan terhadap mobil di belakang,” tutur Hauger, dilansir Formulascout.com.

“Tak ada gunanya bertarung saat itu juga. Jadi masuk sebelum dia crash, saya mencoba mendapat gap sedekat mungkin agar bisa lebih dekat dengan DRS di trek lurus. Pada akhirnya, saya mencoba memberi tekanan sebesar mungkin semampu saya dan tampaknya berhasil.”

Baca Juga:

Itu adalah kemenangan kedua Hauger musim ini, setelah sebelumnya mendapatkan dalam Sprint Race F2 Monako. Pembalap Denmark tersebut berhak menghuni peringkat kelima klasemen dengan 55 poin.

Wajar kalau Hauger larut dalam euforia dan berharap bisa menjadi titik tolak mencapai prestasi tinggi secara konsisten.

“Tentu rasanya berbeda. Kemenangan perdana dalam feature race F2 memberikan perasaan bagus, terutama setelah balapan yang kacau balau,” juara bertahan Formula 3 itu mengungkapkan.

“Saya hanya mencoba tetap tenang. Kami memiliki pit stop bagus dan menyalip Liam Lawson. Saya kira overcut bekerja dengan baik untuk yang lain. Pada akhirnya, kami tetap tenang, dan kami menempatkan sedikit tekanan kepada Juri.

“Tentu saja, sungguh mengecewakan untuknya. Dia memiliki akhir pekan yang menyenangkan dan punya pace bagus. Jadi saya menyesal untuk dia, tapi saya gembira dengan apa yang berfungsi hari ini.”