Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Kolom Leclerc: Bangkit dari kegagalan di Monako

Dalam kolom terbarunya untuk Motorsport.com, Charles Leclerc menceritakan kembali perjalanannya di Monako yang berakhir mengecewakan, setelah harus kehilangan peluang meraih kemenangan di tanah kelahirannya.

Charles Leclerc, PREMA Powerteam

Charles Leclerc, PREMA Powerteam

FIA Formula 2

Antonio Giovinazzi, PREMA Racing, wins race
Norman Nato, Racing Engineering, Sean Gelael, Pertamina Campos Racing, Alex Lynn,, DAMS, Sergio Cana
Charles Leclerc, Prema Racing
Charles Leclerc, PREMA Powerteam, Jordan King, MP Motorsport
Charles Leclerc, PREMA Powerteam
Charles Leclerc, PREMA Powerteam
Polesitter Charles Leclerc, PREMA Powerteam
Polesitter Charles Leclerc, PREMA Powerteam
Charles Leclerc, PREMA Powerteam
Charles Leclerc, PREMA Powerteam
Charles Leclerc, PREMA Powerteam
Charles Leclerc, PREMA Powerteam leads Alexander Albon, ART Grand Prix
Charles Leclerc, PREMA Powerteam, leads Alexander Albon, ART Grand Prix at the start of the race
Charles Leclerc, PREMA Racing
Charles Leclerc, PREMA Racing
Charles Leclerc, PREMA Powerteam
Charles Leclerc, PREMA Powerteam
Charles Leclerc, PREMA Powerteam

Formula 2 di Monako kemarin berjalan cukup mengecewakan dan sulit untuk diterima. Semuanya berjalan secara baik, sampai menjadi kacau saat feature race dengan masalah mekanis.

Hal ini akan sangat memalukan di trek manapun, tapi saat di balapan kandang, rasanya lebih menyakitkan lagi. Tapi saya sangat bersyukur atas dukungan yang saya terima pada akhir pekan lalu. Pada masa-masa sulit dan juga di masa yang baik, selalu menyenangkan melihat orang-orang mendukung dan memberi semangat kepada Anda.

Namun setidaknya kami meraih empat poin dari posisi pole – laju mobil sangat baik, terutama dalam balapan. Saya dan juga tim merasa sangat positif dengan pekerjaan yang kami lakukan.

Start impian

Meski hasilnya sangat mengecewakan, sungguh mengesankan bisa membalap di jalanan dimana saya dibesarkan. Treknya fantastis dan, begitu Anda menemukan ritme, berusaha keras dalap satu lap kualifikasi di trek ini terasa hebat, rasanya tidak seperti di tempat lain.

Saya menyukai sirkuit jalanan pada umumnya dan trek ini ada di urutan teratas. Ada perasaan di sini yang tidak saya rasakan pada semua trek di dunia, karena trek ini adalah kampung halaman saya.

Karena ini adalah trek jalanan, dan belum pernah membalap di sini, saya meminta tim untuk tidak mengubah setelan mobil sejak Kamis. Saya berpikir jika di trek jalanan seperti ini, cenderung untuk lebih banyak mendapatkan ritme di sirkuit dan melakukan putaran yang bagus, yang jauh lebih penting daripada hal lainnya.

Yang saya inginkan adalah melakukan banyak putaran sebisa mungkin, karena ada lebih banyak waktu untuk memaksimalkan diri saa dibandingkan mobil.

Jadi, bisa menempati posisi teratas di sesi latihan cukup mengejutkan saya, dan juga meraih pole. Saya berada di grup pertama dan berpikir grup kedua biasanya melaju lebih cepat di sini karena lebih banyak karet ban menempel di lintasan, namun lap saya cukup bagus.

Tetapi tidak semuanya mulus. Selama kualifikasi, saya sempat berhenti di pitlane karena hampir kesulitan untuk menjaga posisi kopling - dan masalahnya masih terjadi pada balapan pembuka.

Mengingat masalah ini, saya melaju cepat saat start, ban sempat spin namun tetap menjaga posisi terdepan, yang sangat penting di Monako.

Saat periode safety car pertama, Alex Albon yang mengunakan strategi yang sama seperti saya, memutuskan untuk pit. Kemudian bergabung kembali di posisi ketujuh, tidak terlalu jauh ke belakang,. Jadi pada saat itu saya merasa bahwa kami membuat kesalahan untuk tidak masuk pit.

Kemudian saya diperintahkan untuk memacu secepat mungkin.. Saya tidak tahu apakah saya bisa menjauh dari barisan pembalap di belakang, tapi setelah restart jaraknya bertambah sangat cepat dan semakin besar. Lajunya sangat menggembirakan, kadang 0,6 atau 0,7 detik lebih cepat dari yang lain.

Muncul bencana

Kami sangat tidak beruntung pada periode safety car kedua dan sedikit berantakan. Kami langsung bereaksi terhadap kecelakaan itun dan masuk pit. Sebelum safety car keluar - Oliver Rowland dan dua pembalap di belakang saya tidak masuk ke pit.

Mereka tidak tertahan oleh safety car dan diizinkan melaju cepat dalam sisa putaran. Tapi saya terjebak di belakangnya setelah melakukan pit stop.

Saya kemudian kehilangan waktu karena ragu untuk bereaksi terhadap lampu hijau dan melewati safety car - Masalahnya ada pada diri saya dan akan berusaha untuk lebih memahami peraturan. Tapi juga sulit untuk menyalip, dengan ban yang dingin, di bagian yang berkelok-kelok, dan saya sudah pasti kalah.

Jika safety car itu menahan tiga mobil lainnya, mereka akan mengakhiri balapan di posisi yang lebih rendah. Tidak berjalan baik bagi kami, tapi itulah Monaco, sedikit perjudian dan hal ini tidak akan banyak berubah.

Setelah pitstop, roda kiri-depan bergerak seolah-olah tidak terpasang dengan benar, menandakan saya harus masuk pit lagi dan kemudian mundur dari balapan.

Ternyata ada kerusakan pada bagian suspensi yang retak - saya tidak menabrak pagar pembatas atau apapun selama balapan, tapi kami pikir komponennya rapuh dan, saat pitstop terjadi seperti biasa, guncangan saat melepas ban dan memasangnya kembali mungkin menjadi penyebab dari kerusakan tersebut.

Kami tahu balapan harus berakhir pada saat itu. Balapan di Monaco dan tidak ada pitstop saat sprint race, tidak peduli seberapa cepat kami, tidak akan ada keajaiban yang dimulai dari posisi start yang jauh dari belakang.

Saya tidak akan mengambil risiko besar dalam sprint race, tapi berusaha sebaik mungkin untuk bisa melewati mobil sebanyak mungkin, mungkin masuk ke posisi 10 besar dan mencoba melakukan lap tercepat untuk meraih beberapa poin.

Kemudian menyaksikan tayangan beberapa balapan di Monako dan melihat bahwa Rascasse adalah tempat terbaik untuk menyalip, jadi saya menggunakan tempat ini untuk menyalip setiap saat.

Saya berhasil melewati tiga mobil, tapi ketika saya mencoba untuk melewati teman saya Norman Nato, tidak berjalan dengan mulus dan kami bersenggolan. Saya rasa ia tidak melihat saya, tetapi saya juga memang berusaha menyalipnya dari posisi yang agak jauh di belakang. Kemudian saya mendatanginya setelah balapan dan ia tidak merasa kesal dengan kejadian itu.

Harapan di Baku

Setelah semua kejadian ini, saya sendiri dan Prema sangat senang masih bisa memimpin poin, karena ini menunjukkan bahwa awal musim ini, bagi kami pada umumnya menakjubkan.

Tetapi kita perlu tetap fokus dan mencoba menambah jarak lagi, karena Oliver sangat cepat dan begitu juga yang lainnya.

Berikutnya adalah Baku. Saya melihat balapan GP2 Baku musim lalu, yang berjalan sangat berantakan setelah restart oleh safety car. Mudah-mudahan kita bisa menghindarinya kali ini, karena trek itu sendiri terlihat sangat mengagumkan- sirkuit kota dimana Anda bisa banyak menyalip pembalap lain, dimana menurut saya balapan akan berjalan dengan baik.

Mobil Prema tampil baik di sini musim lalu, mungkin balapan terbaik mereka di tahun 2016. Antonio Giovinazzi terutama, ia sangat cepat, dari posisi terakhir menuju posisi pertama dalam sprint race. Saya rasa tim memiliki data bagus dari Baku, dan akan berusaha sebaik mungkin begitu kami tiba di sana.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya F2 Monako: De Vries dominasi Sprint Race, Gelael finis P12
Artikel berikutnya F2 Baku: De Vries tercepat saat latihan, Gelael P16

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia