Liam Lawson Lebih Nyaman Hanya Fokus pada F2 Tahun Ini
Liam Lawson mengaku lebih nyaman hanya membalap di Formula 2 setelah pada musim 2021 harus membagi fokusnya karena juga ambil bagian dalam Deutsche Tourenwagen Masters (DTM).

Pembalap Carlin Liam Lawson, yang meraih dua podium pada putaran pembuka musim Formula 2 (F2) di Bahrain, merasa senang karena hanya mengemudi dalam satu kejuaraan tahun ini.
Untuk diketahui, selain F2, Lawson berkompetisi di DTM untuk Red Bull AF Corse bersama pembalap F1 Williams, Alex Albon, pada musim lalu. Ia finis kedua di belakang pemenang gelar, Maximilian Gotz.
Namun, pembalap Selandia Baru itu hanya akan fokus ke Formula 2 tahun ini, setelah pindah ke Carlin dari Hitech Grand Prix, di mana ia dapat mengakhiri musim 2021 di peringkat kesembilan klasemen.
Berbicara setelah mengklaim posisi runner-up dalam Feature Race F2 Bahrain, Minggu (20/3/2022) lalu, Liam Lawson meyakini dirinya pasti akan mendapat manfaat dengan hanya mengikuti satu disiplin.
“Saya sangat bersyukur memiliki kesempatan membalap di DTM tahun lalu. Saya pikir, sejujurnya, saya telah belajar banyak dengan melakukannya,” pemuda 20 tahun tersebut menuturkan.
“Namun, jelas dengan menjalani musim Formula 2 juga cukup sulit untuk menyesuaikan diri ataupun mengubah gaya mengemudi setiap pindah mobil. Jadi tahun ini bagus bisa fokus hanya pada satu mobil.
“Sebenarnya kami sudah berbicara soal perubahan format, saya pikir itu membantu juga, lebih banyak balapan untuk kami. Saya pastinya nyaman dan akan lebih nyaman setiap race ada di mobil yang sama.”
Liam Lawson mengatakan pada Oktober lalu jika dirinya tidak mau lagi tetap di DTM setelah akhir musim yang kontroversial membuatnya gagal memenangi gelar. Sang pembalap menjadi korban tabrakan yang dipicu rivalnya, Kelvin van der Linde.
Dengan Ferrari-nya mengalami kerusakan suspensi parah dan pada bagian belakang, Lawson hanya bisa melihat pembalap Tim HRT Mercedes Maximilian Gotz merebut titel dari genggamannya.

Liam Lawson, Carlin, memimpin atas Felipe Drugovich, MP Motorsport
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Emosional karena gelarnya hilang akibat kesalahan orang lain, ia mengutuk Van der Linde segera setelah balapan, menyebutnya “idiot” dan “pembalap terkotor yang pernah dihadapinya” karena menabraknya dua kali selama putaran final DTM.
Meski mau menerima permintaan maaf pembalap Afrika Selatan tersebut, Lawson mengatakan insiden di Norisring membuatnya merasa pahit tentang kualitas balapan dalam kejuaraan touring car Jerman itu.
Namun, terlepas dari hasil akhir yang sangat mengecewakan, Lawson menegaskan bahwa dirinya sangat menikmati pengalaman bersaing memperebutkan gelar dalam musim perdananya di DTM.
Sekarang, Liam Lawson akan fokus ke F2 sepenuhnya. Setelah putaran di Bahrain, ia siap kembali meraih podium dalam race weekend kedua musim ini di Sirkuit Corniche Jeddah, Arab Saudi, pada 26-27 Maret.
Dalam klasemen sementara F2, Lawson menduduki peringkat kedua. Pembalap yang tergabung dalam Red Bull Junior Team hanya terpaut satu poin dari Theo Pourchaire (ART Grand Prix) yang ada di puncak.

Liam Lawson, AF Corse, di parc ferme DTM 2021
Foto oleh: Alexander Trienitz
Video terkait
Theo Pourchaire Belum Bisa Lupakan Insiden Mengerikan di Jeddah
FP F2 Arab Saudi: Felipe Drugovich Pimpin Sesi Penuh Red Flag
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.