Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Menanti Babak Baru Perjalanan Balap Sean Gelael

Setelah Sprint Race Sakhir, 6 Desember 2020, lewat pernyataan tersirat, Sean Gelael seolah memberi sinyal tidak bakal melanjutkan kariernya dalam Formula 2 (F2), musim depan.

Sean Gelael, DAMS

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

"F2 ini adalah perjalanan...penuh kesenangan dan kesedihan, namun (saya) menikmati setiap detiknya. Saatnya melanjutkan ke babak berikutnya. Terima kasih."

Itu yang disampaikan Sean Gelael dalam unggahan di akun Instagram miliknya, @gelaelized, beserta sejumlah foto yang merekam perjalanannya selama lima tahun bersaing di F2.

Pembalap muda Tim Jagonya Ayam dan salah satu kebanggaan Indonesia ini punya karier yang terbilang cukup panjang di kancah internasional. Ia telah mengikuti F2 sejak 2015.

Selama lima setengah musim, Sean memperkuat lima tim. Ia membela Carlin dalam debutnya (kala itu F2 masih bernama GP2 Series). Sang racing driver tidak tampil penuh.

Sean turun dalam sembilan balapan. Pencapaian terbaiknya adalah peringkat ke-15 Sprint Race di Bahrain. Ia menutup tahun debutnya di urutan ke-26 tanpa poin.

Baca Juga:

Musim 2016, Sean Gelael bergabung dengan Tim Campos Racing. Pemuda kelahiran Jakarta ini berhasil memperlihatkan perkembangan signifikan.

Sean menyabet podium pertamanya setelah sukses finis kedua dalam Feature Race F2 Austria. Ia menyelesaikan balapan di belakang rekan setimnya, Mitch Evans.

Sepanjang 22 race, Sean total meraih 24 poin. Jumlah itu membawanya mengakhiri musim di peringkat 15. Lalu pada tahun ketiga, ia merapat ke Tim Pertamina Arden.

Meskipun selalu berhasil menyelesaikan balapan, kali ini Sean Gelael tak meraih podium dalam 22 balapan F2 2017. Ia menutup musim kembali di urutan 15 dengan 17 poin.

Pada F2 2018, Sean membela Tim Prema Powerteam. Pembalap 24 tahun tersebut tampil baik dan mampu mengulang pencapaian pada 2016, yakni kembali naik podium.

Prestasi ini ditorehkan Sean Gelael dalam Feature Race F2 Monaco. Ia keluar sebagai runner-up, finis di belakang pembalap Rusia, Artem Markelov (Russian Time).

Pembalap Indonesia Sean Gelael (DAMS) mampu mengungguli Robert Shwartzman (Prema Racing) dan Yuki Tsunoda (Carlin) dalam Feature Race F2 Bahrain 2020.

Pembalap Indonesia Sean Gelael (DAMS) mampu mengungguli Robert Shwartzman (Prema Racing) dan Yuki Tsunoda (Carlin) dalam Feature Race F2 Bahrain 2020.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Dalam balapan di Monaco itu pula, Sean berhasil mengungguli Lando Norris, George Russell, Alex Albon dan Nicholas Latifi, yang semuanya tampil di Formula 1 (F1) tahun ini.

Progres Sean Gelael makin kentara sepanjang 2018. Ia memang kembali mengakhiri musim di posisi ke-15, akan tetapi dengan raihan poin yang lebih tinggi, 29.

Pada F2 2019, Sean satu tim dengan Mick Schumacher, putra legenda F1 Michael Schumacher. Sayangnya, performanya menurun. Sean menempati posisi 17 klasemen akhir.

Setelah dua tahun memperkuat Prema, Sean Gelael merapat ke Tim DAMS. Namun musim tak berjalan ideal. Ia harus melewatkan cukup banyak race akibat cedera.

Alhasil, Sean hanya bisa bertengger di posisi ke-21 F2 2020. Kendati demikian, sang pembalap Merah Putih bisa bangga karena berhasil finis di depan juara.

Ya, Sean Gelael mengakhiri Sprint Race Sakhir, Bahrain dengan mengungguli mantan rekan setimnya yang juga kampiun F2 2020, Mick Schumacher.

Momen Sean Gelael dengan Mick Schumacher (tengah) ketika kedua pembalap sama-sama memperkuat Tim Prema Racing pada Formula 2 2019.

Momen Sean Gelael dengan Mick Schumacher (tengah) ketika kedua pembalap sama-sama memperkuat Tim Prema Racing pada Formula 2 2019.

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

"Lega (musim) 2020 telah berakhir. Terima kasih kepada semua yang mendukung saya selama ini," Sean menuturkan dalam rilisnya seusai balapan.

Namun, tak lama setelah itu, unggahannya di Instagram, yang mengindikasikan sang pembalap kemungkinan besar tidak tampil pada Formula 2 musim depan, muncul.

Tentu saja ini memunculkan tanda tanya besar. Apakah Sean Gelael bakal melanjutkan karier sebagai pembalap profesional atau tidak. Hingga kini, itu masih jadi misteri.

Penggemar balap di Tanah Air ingin melihat Sean melangkah ke ajang open wheel tertinggi, Formula 1. Tetapi harapan tersebut agaknya sulit diwujudkan tahun depan.

Belum diketahui apa langkah selanjutnya Sean Gelael. Tetapi, pintu dalam olahraga otomotif tidak akan tertutup. Jika melihat rekam jejaknya, ia memiliki banyak opsi.

Selain Formula 2, Sean pernah mengikuti ajang balap World Endurance Championship (WEC) dan Le Mans Series (Asia dan Eropa). Yang pasti, ia menentukan keputusan awal 2021.

Pembalap Tim Jagonya Ayam, Sean Gelael, ketika tampil dalam ajang WEC 2016 kelas LMP2 bersama Extreme Speed Motorsports di Fuji, Jepang.

Pembalap Tim Jagonya Ayam, Sean Gelael, ketika tampil dalam ajang WEC 2016 kelas LMP2 bersama Extreme Speed Motorsports di Fuji, Jepang.

Foto oleh: Vision Sport Agency

"Untuk rencana tahun depan akan kami sampaikan pada waktunya. Sabar saja," ujar Manajer Media Tim Jagonya Ayam, Aswin Rizal Harahap, seperti dilansir dari Seangp.com.

Sementara itu, ayah Sean, Ricardo Gelael tak khawatir jika sang putra tidak lagi tampil dalam F2. Ia siap mendukung apa pun keputusan yang akan diambil Sean.

"Tunggu nanti sampai Januari 2021, biar Sean yang menyampaikan. Sebagai orang tua, saya hanya bisa support anak," kata mantan pereli kawakan itu kepada Mobilinanews.com.

"Sean telah memiliki investasi balapan selama 14 tahun, yang hampir seluruhnya di level internasional. Sudah terbentuk skill, mental dan habit sebagai pembalap profesional."

"Meski begitu, sekali lagi, semua saya serahkan kepada Sean. Kalau dia mau (lanjut) balap, saya tentu akan mendukung," Kadok, sapaan Ricardo Gelael, menjelaskan.

Karier Balap Profesional Sean Gelael:

2012: Formula Abarth
2012: Formula Pilota Cina
2013-2014: Formula 3 Inggris
2013-2014: Formula 3 Eropa
2015: Formula Renault 3.5 Series
2015-2016: Le Mans Series Asia
2015-2016: GP2 Series
2016: Le Mans Series Eropa
2016: WEC (LMP2)
2017-...: Formula 2

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kisah Desain Helm Yuki Tsunoda
Artikel berikutnya Kaleidoskop FIA Formula 2 2020: Sean Gelael Punya Banyak Cerita

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia