Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Terlalu Moncer, Oscar Piastri Bikin Mark Webber Pusing

Mark Webber pusing tujuh keliling mengatur jenjang karier atletnya, Oscar Piastri, karena terlalu moncer di Formula 2.

Oscar Piastri, Prema Racing

Foto oleh: Formula Motorsport Ltd

Pembalap muda Australia tersebut menjadi debutan F2 2021, setelah sebelumnya menyabet titel Formula 2. Punya talenta luar biasa dan didukung Prema Racing, memudahkannya menaklukkan musim perdana di kelas menengah.

Piastri kini bertengger di puncak klasemen F2, dengan Guanyu Zhou sebagai penantang terdekat gelar juara dunia musim ini. Antara keduanya, ada gap 15 poin.

Ironisnya, kemenangan malah bisa membuat masa depan Piastri suram. Kalau pemuda Australia itu keluar sebagai juara, ia dilarang berkompetisi di F2 lagi musim depan. Sementara, poin superlicense sudah sesuai syarat Federasi Otomotif Internasional (FIA) untuk naik kelas.

Hanya saja, pintu Formula 1 sepertinya tertutup untuk pembalap asuhan Alpine itu. Kabarnya, satu kursi tersisa di F1 2022, yang dimiliki Alfa Romeo, bakal diserahkan kepada Zhou.

Sebagai manajer Piastri, Webber tentu saja kebingungan menentukan arah karier pembalap 20 tahun itu sembari menunggu pintu F1 terbuka.

“Sedikit memusingkan karena dia tidak boleh balapan (di F2), karena dia punya poin superlicense lebih banyak dari yang dibutuhkan. Curriculum Vitae luar biasa untuk pembalap muda tersebut,” katanya kepada Channel 4.

“Tentu saja, dia tidak bisa lanjut berkompetisi di Formula 2 jika…tapi masih ada jalan yang panjang. Dia belum memenangi kejuaraan. Dia tampil baik tapi tentu saja, kami harus melihat bagaimana jalannya.

Baca Juga:

“Karena dia tak boleh tampil lagi di sana tahun depan, perlu ada program brilian. Menurut saya, persiapan mendapatkan kesempatan tes, bersiap untuk mendapat kursi balap untuk 2023 harus jadi tujuan.”

Mantan pembalap Red Bull F1 itu mengungkapkan kalau situasi Piastri membuat Alpine tertekan. Pasalnya, mereka juga harus memikirkan solusi bagi pilot bertalenta itu.

“Dia memberi tekanan besar kepada Alpine, untuk menemukan opsi masa depan baginya. Kursi semakin ketat, kami melihat pasar sangat hidup sekarang atau akan mendekati akhir,” ia menerangkan.

Webber menilai kalau kini saatnya tim-tim F1 mengganti para pembalap yang dianggap kurang antusias, dengan pilot muda yang punya gairah.

“Olahraga ini berada di tangan yang aman dengan adanya darah muda, tapi masih ada Leclerc, George dan Lando lain di paddock ini, tapi mereka tidak akan promosi tahun depan.

“Itu yang harus dilakukan, bahwa kami harus menyaring beberapa antusiasme dan gairah para pembalap yang ada di sini dan memasukkan darah segar. Karena mereka dapat bergabung dengan grup hebat di Formula 1,” tutur Mark Webber.

Oscar Piastri, Prema Racing Guanyu Zhou, Uni-Virtuosi Racing

Oscar Piastri, Prema Racing Guanyu Zhou, Uni-Virtuosi Racing

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kemenangan di Monza Jadi Ajang Penebusan Oscar Piastri
Artikel berikutnya Robert Shwartzman Sadar Diri Belum Pantas ke F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia