Michel Heran Pembalap Non Binaan F1 Lebih Bersinar di Formula 2
Program pengembangan pembalap muda tim F1 yang masif menimbulkan tanda tanya besar bagi CEO Formula 2 dan FIA Formula 3, Bruno Michel.
Hampir setengah dari peserta Formula 2 merupakan pembalap junior tim F1. Red Bull menempatkan lima pilot muda, Alpine dan Williams masing-masing dua, satu dari Mercedes dan Alfa Romeo. Namun, hanya segelintir yang bisa menembus papan atas.
Bahkan kandidat juara kategori menengah tersebut untuk musim 2022, Felipe Drugovich, tak berafiliasi dengan skuad F1 mana pun. Mantan binaan Red Bull junior, Richard Verschoor, dan wakil Campos Racing, Ralph Boschung, juga tampak menonjol.
Ketika ditanya mengenai fenomena tersebut oleh Formula Scout, Michel menjelaskan, “Saya kira itu menunjukkan satu hal, pastinya, apakah Anda tidak perlu jadi bagian dari akademi agar bisa bersinar, itu yang nomor satu.
“Itu tidak otomatis dan alasan kenapa mayoritas pembalap dari akademi bersinar adalah karena akademi mencoba merekrut pembalap terbaik. Dan, jika mereka melakukan pekerjaan dengan benar dan sebagian besar dari mereka melakukan pekerjaan yang sangat hebat, maka mereka memiliki pembalap hebat di akademi
“Sekarang, Anda memiliki pembalap yang bukan berasal dari akademi dan melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Saya kira itu membuktikan tak perlu jadi bagian dari akademi untuk melakukan pekerjaan dengan baik, tapi Anda perlu jadi pembalap tangguh.”
Persaingan ketat antara pembalap belia kadang terasa sia-sia karena hanya ada sedikit slot yang tersedia untuk debutan. Oscar Piastri, juara bertahan F2, terpaksa mengorbankan satu tahun untuk jadi pembalap tes Alpine F1.
Talenta istimewa dan performa luar biasa tidak menggaransinya bisa mengaspal di antara para pembalap ternama. Masa depannya untuk 2023 pun masih diragukan.
“Apa lebih bermasalah bagi mereka untuk pergi ke F1 di masa depan? Itu pertanyaan sebenarnya yang perlu ditanya kepada mereka sendiri, karena ketika Anda jadi bagian akademi, itu otomatis. Faktanya Anda menjadi, lihat Piastri,” ia mengungkapkan.
“Mereka datang ke program dan meski jika mereka tidak dapat kursi, kemudian mereka jadi bagian akademi dan mereka lanjut dan menjadi pembalap cadangan.
“Sekarang, Anda punya beberapa akademi dengan terlalu banyak pembalap kadang. Mereka berada dalam situasi di mana tidak tahu bagaimana menengahi satu pembalap dengan pembalap lainnya karena mereka punya dua, tiga pembalap yang sangat kuat di F2 atau F3.
“Itu kadang terjadi dan kemudian, siapa yang terus Anda dukung? Jadi, ini tanda tanya sangat besar yang tidak bisa saya berikan jawaban jelas. Tapi, saya sangat gembira melihat para pembalap di luar akademi F1 tampil baik. Saya harap itu berlanjut.”
Bruno Michel
Foto oleh: Andrew Hone / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.