Drama Red Flag, Prema berharap FIA petik pelajaran
Bos Prema, Rene Rosin, mengatakan FIA harus belajar dari kesalahan mereka saat periode bendera merah pada feature race Monako.
Cars queue up before La Rascasse during a red flag period
FIA Formula 2
Bendera merah berkibar pada lap ke-19, ketika pembalap Prema sekaligus anggota akademi Ferrari, Mick Schumacher, menyenggol Tatiana Calderon hingga melintir dan berhenti menghalangi trek.
Insiden itu membuat kemacetan dengan sejumlah pembalap terjebak di sekitar La Rascasse. Dalam kondisi balapan yang terhenti, posisi pembalap diatur ulang di pit lane.
Anehnya, ketika balapan kembali dilanjutkan, pembalap yang tidak sempat menyelesaikan lap karena terjebak di belakang insiden dianggap tertinggal satu lap dari pemimpin balapan, Nyck de Vries.
Usai balapan, para steward mengakui kesalahan mereka, tetapi hasil akhir balapan tidak mengalami perubahan atau revisi.
Pembalap Prema asal Indonesia, Sean Gelael, seharusnya menjadi salah satu yang diuntungkan ketika bendera merah berkibar. Prema pun memprotes hasil balapan karena dianggap tidak mengikuti regulasi yang benar.
Jika mengikuti regulasi, delapan mobil teratas yang belum sempat melakukan pit masih harus melakukan pit stop wajib mereka saat balapan kembali berlangsung normal.
Sedangkan pembalap yang berada di posisi kesembilan ke bawah, semuanya sudah melakukan pit dan seharusnya mendapat keuntungan jika regulasi diikuti.
“Kami melayangkan protes karena apa yang dilakukan FIA dan Race Director saat balapan tidak benar,” tegas Rosin.
“Akhirnya setelah lima jam menunggu dan berdiskusi, mereka mengakui kesalahan mereka. Tetapi di sisi lain, mereka tidak mengambil tindakan apa-apa, karena menurut mereka tidak ada cara yang adil untuk mengubah hasilnya.
“Kami memutuskan tidak mengajukan banding demi kebaikan olahraga ini.
“Apa yang terjadi kemarin memang sedikit menyedihkan, dan saya berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran buat mereka ke depannya, dan tidak terulang lagi.
“Saya berharap FIA bisa mengambil pelajaran tersebut. Saya selalu menaruh kepercayaan pada badan induk motorsport. Kemarin, mereka melakukan kesalahan dan mereka mengakuinya. Jadi ini harus diambil sebagai pelajaran agar tidak terulang lagi.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments