Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Drama Red Flag, Prema berharap FIA petik pelajaran

Bos Prema, Rene Rosin, mengatakan FIA harus belajar dari kesalahan mereka saat periode bendera merah pada feature race Monako.

Cars queue up before La Rascasse during a red flag period

Cars queue up before La Rascasse during a red flag period

FIA Formula 2

Bendera merah berkibar pada lap ke-19, ketika pembalap Prema sekaligus anggota akademi Ferrari, Mick Schumacher, menyenggol Tatiana Calderon hingga melintir dan berhenti menghalangi trek.

Insiden itu membuat kemacetan dengan sejumlah pembalap terjebak di sekitar La Rascasse. Dalam kondisi balapan yang terhenti, posisi pembalap diatur ulang di pit lane.

Anehnya, ketika balapan kembali dilanjutkan, pembalap yang tidak sempat menyelesaikan lap karena terjebak di belakang insiden dianggap tertinggal satu lap dari pemimpin balapan, Nyck de Vries.

Baca Juga:

Usai balapan, para steward mengakui kesalahan mereka, tetapi hasil akhir balapan tidak mengalami perubahan atau revisi.

Pembalap Prema asal Indonesia, Sean Gelael, seharusnya menjadi salah satu yang diuntungkan ketika bendera merah berkibar. Prema pun memprotes hasil balapan karena dianggap tidak mengikuti regulasi yang benar.

Jika mengikuti regulasi, delapan mobil teratas yang belum sempat melakukan pit masih harus melakukan pit stop wajib mereka saat balapan kembali berlangsung normal.

Sedangkan pembalap yang berada di posisi kesembilan ke bawah, semuanya sudah melakukan pit dan seharusnya mendapat keuntungan jika regulasi diikuti.

“Kami melayangkan protes karena apa yang dilakukan FIA dan Race Director saat balapan tidak  benar,” tegas Rosin.

“Akhirnya setelah lima jam menunggu dan berdiskusi, mereka mengakui kesalahan mereka. Tetapi di sisi lain, mereka tidak mengambil tindakan apa-apa, karena menurut mereka tidak ada cara yang adil untuk mengubah hasilnya.

“Kami memutuskan tidak mengajukan banding demi kebaikan olahraga ini.

“Apa yang terjadi kemarin memang sedikit menyedihkan, dan saya berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran buat mereka ke depannya, dan tidak terulang lagi.

“Saya berharap FIA bisa mengambil pelajaran tersebut. Saya selalu menaruh kepercayaan pada badan induk motorsport. Kemarin, mereka melakukan kesalahan dan mereka mengakuinya. Jadi ini harus diambil sebagai pelajaran agar tidak terulang lagi.”

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Marshal berusaha memindahkan mobil Michael Schumacher, Prema Racing

Foto oleh: FIA Formula 2

Sean Gelael, Prema Racing

Foto oleh: FIA Formula 2

Sean Gelael, Prema Racing

Foto oleh: FIA Formula 2

Foto oleh: FIA Formula 2

Mick Schumacher, Prema Racing

Foto oleh: FIA Formula 2

Foto oleh: FIA Formula 2

Foto oleh: FIA Formula 2

Foto oleh: FIA Formula 2

Nyck De Vries, ART Grand Prix

Foto oleh: FIA Formula 2

Nyck De Vries, ART Grand Prix
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya F2 Monako: Hubert menang perdana, Gelael dipenalti
Artikel berikutnya F2 Prancis: Sette Camara terkencang latihan, Gelael P7

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia