Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Promosi ke F1 Bikin Guanyu Zhou Tertekan di F2

Direkrut Alfa Romeo untuk Formula 1 2022 ternyata menjadi beban berat bagi Guanyu Zhou, utamanya terkait perburuan gelar FIA Formula 2 musim ini.

Race winner Guanyu Zhou, UNI-Virtuosi

Foto oleh: Formula Motorsport Ltd

Dua bulan jeda antara balapan terakhir FIA Formula 2 di Sochi, Rusia dengan lomba di sirkuit baru, Jeddah Corniche, Arab Saudi, akhir pekan ini (3-5/12/2021), Guanyu Zhou tidak sepenuhnya bersantai.

Pembalap UNI-Virtuosi Racing tersebut sempat menghabiskan dua hari tes di atas mobil Formula 1 milik Alpine F1 Team, R.S.18, di Barcelona. Selain turun di F2, musim ini Zhou memang berstatus test driver Alpine.

Menjelang dua putaran terakhir penentu gelar FIA F2, pembalap asal Cina tersebut memanfaatkan jeda panjang ini untuk memulihkan kondisi – utamanya psikis – setelah hasil sangat buruk di Sochi saat ia hanya mampu merebut delapan poin.

Pertengahan November lalu, Zhou secara resmi direkrut Alfa Romeo untuk turun di Formula 1 2022, mendampingi pembalap kawakan, Valtteri Bottas, yang didatangkan dari Mercedes-AMG Petronas F1 Team.

Banyak yang menduga, bergabungnya Zhou dengan tim yang berbasis di Hinwil, Swiss, tersebut akan membuatnya lebih rileks. Utamanya menghadapi dua balapan terakhir F2. Tetapi, kesepakatan dengan Alfa Romeo itu faktanya justru membebani pikiran Zhou.

Guanyu Zhou, Uni-Virtuosi Racing, saat turun di Feature Race F2 Rusia.

Guanyu Zhou, Uni-Virtuosi Racing, saat turun di Feature Race F2 Rusia.

Foto oleh: James Gasperotti / Motorsport Images

“Tekanan menjadi salah satu dari sekian banyak hal yang saya pikirkan menjelang dua balapan terakhir,” kata pembalap kelahiran Shanghai, 22 tahun lalu itu.

“Tekanan bakal makin tinggi karena orang-orang akan melihat saya. Saya juga tahu Alfa Romeo juga mengamati saya dan saya juga ingin membuat setiap orang kagum.”

Zhou menyebut dirinya sudah menunjukkan potensi di Monza (Italia) dan bukan di Sochi. Ia juga tahu masa depan sudah ada di tangannya. Jadi, kekhawatiran sedikit berkurang.

“Itu berarti saya bisa fokus penuh untuk menghadapi dua balapan terakhir (F2). Saya merasa lebih bebas dan lebih rileks,” tutur Zhou.

Lebih jauh Guanyu Zhou menjelaskan bagaimana ia memanfaatkan jeda dua bulan. Zhou menyebut, latihan dua hari di Barcelona bersama Alpine menjadi salah satu kunci untuk menghadapi duel melawan Oscar Piastri (Prema Racing) sang pemuncak klasemen.

“Dua pekan terakhir kami memang lebih sibuk, terbang di sekitar Eropa yang dilanjutkan tes di simulator. Tetapi, kami merasa benar-benar disetel ulang untuk beberapa balapan terakhir (FIA F2) nanti,” ujar Zhou.

Sebelum benar-benar turun di F1, Guanyu Zhou ingin mengesahkan promosinya dengan merebut gelar F2. Saat ini, ia tertinggal 36 poin dari Piastri di klasemen pembalap.

Baca Juga:

Namun, dengan maksimal 130 poin yang masih bisa direbut dari dua balapan terakhir, kans Zhou untuk merebut gelar masih sangat terbuka.   

“Memenangi Formula 2 menjadi target,” ujar Zhou. “Gelar itu akan spesial bagi setiap pembalap karena ini ajang terbesar sebelum Formula 1. Saya kira kami di posisi yang bagus untuk merebut gelar. Masih ada dua putaran dan enam race lagi. Jadi, kesempatan masih banyak.”

Performa Guanyu Zhou memang impresif di Formula 2 2021 ini. Dari 16 race dalam enam putaran yang diikutinya – ia sekali DNS dan satu race dibatalkan – Zhou mampu tujuh kali naik podium. Termasuk tiga kemenangan.

“Kini saya akan fokus race demi race lalu melihat apa yang bisa saya lakukan agar lebih rileks. Rival utama saya tentu Oscar (Piastri) karena ia ada di depan saya. Tetapi kedua mobil Prema (lainnya Robert Shwartzman) sangat konsisten dan kuat,” katanya.

Selain Piastri, Guanyu Zhou juga harus mewaspadai Shwartzman serta Dan Ticktum (Carlin), yang kini masing-masing berada di P3 dan P4 klasemen.

“Penghuni lima besar berjarak cukup dekat. Ticktum dan Shwartzman memang berbahaya tetapi target saya tidak melihat ke belakang melainkan mempertipis gap dengan Piastri,” tutur Zhou.

Memenangi gelar juga akan menjadi akhir kerja sama tiga tahun yang luar biasa Guanyu Zhou dengan UNI-Virtuosi. Tim asal Inggris itu belum pernah memenangi gelar F2. Jadi, trofi dari Guanyu Zhou jelas akan sangat berarti.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kalkulasi Penentuan Gelar Formula 2 di Dua Putaran Terakhir
Artikel berikutnya Hasil Free Practice F2 Jeddah: Sempat Ditunda, Shwartzman Redam Boschung

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia